GELORA.CO -Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi merasa tidak aneh lagi dengan penegakan hukum di Indonesia yang terkesan tebang pilih.
Misalnya, Adhie melihat saat ini aparat penegak hukum seolah miskin pasal untuk menjerat pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta kekayaan tak wajar.
Tapi berbeda, ketika memproses hukum masyarakat maupun orang yang melakukan kritik terhadap pemerintah.
“Mudah ditebak untuk soal-soal begini, penegak hukum so pasti ngaku miskin pasal untuk jerat Rafael. Itu juga alasan bebaskan Bos Indosurya. Tapi tahukah anda, why jika perintah untuk menjarakan yang kritik rezim aparat punya banyal pasal?” kata Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/3).
Rafael Alun Trisambodo saat ini tengah menjadi sorotan usai anaknya Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan terhadap David Ozora hingga mengalami koma.
Buntut dari penganiayaan itu, harta kekayaan Rafael yang kerap dipamerkan oleh Dandy kemudian menjadi pertanyaan. Meskipun Rafael menyampaikan hartanya Rp 56 miliar yang dimuat dalam LHKPN, namun diragukan. Untuk itu, KPK tengah melakukan pendalaman terkait harta tak wajar pegawai Dirjen Pajak ini.
Sementara pihak Kementerian Keuangan membentuk tim untuk melakukan penelusuran terhadap aset-aset yang disembunyikan oleh Rafael yang tidak didaftarkan ke LHKPN.
Sumber: RMOL