GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas mengkritisi pihak-pihak tertentu yang ingin memisahkan agama dengan politik . Menurutnya, agama dan politik tidak bisa dipisahkan karena konstitusi negara diatur berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Saya sampaikan, kalau agama tidak boleh dibawa dalam kehidupan politik, tentu itu jelas melanggar konstitusi dan ajaran agama. Kalau agama dianggap momok, itu sengaja diembuskan oleh orang-orang sekuler, termasuk soal politik identitas itu," kata Abbas dalam Gelora Talk bertajuk "Ramadhan 1444 H di Tahun Politik, Menggelorakan Spritualitas Bangsa" dikutip, Kamis (23/3/2023).
Abbas melihat justru orang-orang sekuler inilah yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik. Salah satu contohnya, mereka rajin memakai baju koko dan berpeci hitam menjelang tahun politik padahal biasanya tidak melakukannya.
"Mereka ini begitu sempurna memanfaatkan agama," ungkap Abbas.
Senada disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Menurutnya, agama dan politik tidak bisa dipisahkan, apalagi dalam konteks Indonesia, agama adalah sumber ajaran dan sumber nilai, sehingga tidak bisa dibuatkan garis demarkasi antara agama dan politik.
"Saya setuju memisahkan agama dengan politik itu mustahil. Agama itu justru pemandu moral ketika berpolitik," kata Abdul Mu'ti di acara yang sama.
Sumber: sindonews