GELORA.CO - Tragedi Tanah Marah Plumpang telah menjadi kabar duku bagi masyarakat Jakarta. Dikabarkan karena tragedi tersebut menewaskan 16 orang dan 49 orang-orang luka-luka akibat kebakaran tersebut.
Dikutip dari Twitter @Miduk17, kejadian ini membuat memori tentang kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang ingin merelokasi masyarakat Tanah Merah. Menurut Ahok wilayah tersebut tidak aman untuk ditempati.
Ahok sampai meminta calon gubernur saat itu Anies Baswedan tidak membohongi rakyat dengan kursi gubernur. Ketika itu Anies memang ingin mempertahankan wilayah tersebut.
"Ahok sempat mengingatkan Anies agar tak sembarangan membuat janji politik apalagi membohongi rakyat demi kursi gubernur, salah satunya soal Tanah Merah, Plumpang, Jakut. Menurut Ahok, tanah ini adl aset milik Pertamina," paparnya.
Disebutkan Ahok, kawasan tersebut tak boleh ditinggali oleh warga karena selain milik pertamina, kawasan tersebut terlalu dekat dengan depo pertamina.
"Fasilitas TBBM Plumpang itu butuh BUFFERZONE sebagai bagian dari concern terhadap keselamatan lingkungan dan efek lainnya," ucapnya.
Sebelum masa kampanye, Ahok bahkan pernah menawari rusun tahun 2009, selepas kejadian kebakaran Depo Plumpang. Tetapi kesepakatan dengan 1422 kepala keluarga penghuni tanah merah sepertinya tidak menemukan jalan terang.
Saat itu Ahok sebenarnya akan menyiapkan rusun untuk warga Tanah Merah. Seperti warga Rawa Bebek ada yang dari Bukit Duri, biaya sewanya pun murah, hanya Rp 5.000 per hari kala itu.
Warga Tanah Merah kala itu bahkan sempat deklarasi dukung Risma jadi DKI 1. Namun Risma tak jadi dicalonkan di Pilgub DKI 2017, maka warga Tanah Merah mengalihkan dukungan ke Anies.
"Yang penting bukan Ahok, yang penting mereka jangan direlokasi (walaupun dikasih RUSUN)" paparnya.
Hal ini dikatakan menjadi peluang
buat Anies menambah suara. Karena itulah tercapai kesepakatan antara Warga Tanah Merah dengan Anies.
Saat itu kesepakatan tertuang dalam kontrak politik dengan komitmen tidak merelokasi Tanah Merah jika Anies terpilih jadi Gubernur. Bahkan mereka menjamin suara 100 persen untuk Anies.
Bahkan saat itu Anies tetap memperbolehkan warga menetap di sana. Walau mengetahui dampak jika warga tinggal di sana.
"Tapi demi kemenangan Pilgub DKI, apapun harus dilakukan," pungkasnya.
Sumber: suara