GELORA.CO -Kuasa hukum saksi kunci menyatakan bahwa pacar Mario Dandy Satriyo tidak berada dalam posisi menolong korban David Latumahina di TKP.
Mulai kemarin malam, Rabu (8/3/2023) sekira pkul 21.00 WIB, AGH, pacar dari Mario Dandy Satriyo--tersangka kasus penganiayaan atas Cristalino David Ozora Latumahina atau David Latumahina--dibawa dari Polda Metro Jaya menuju Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) untuk menjalani masa penahanan selama sepekan.
Disebutkan bahwa sebagai anak berkonflik dengan hukum AGH dijerat dengan Pasal 76 C Juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun Perlindungan Anak dan atau 355 Ayat 1 Juncto 56 KUHP lebih Subsider 353 Ayat 2 Juncto 56 KUHP lebih-lebih Subsider 351 Ayat 2 Juncto 56 KUHP. Atas perbuatannya AGH terancam hukuman maksimal empat tahun penjara setelah dikurangi setengah dari ancaman maksimal dan dikurangi sepertiganya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Peradilan Anak.
Sementara itu, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Muannas Alaidid, kuasa hukum dari saksi kunci Ibu N menyatakan kehadiran AGH di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di mana korban David Latumahina, teman dari anaknya, RZ dianiaya hingga terkapar.
"Ibu N melihat kondisi korban sudah luka, mulut mengeluarkan darah. Di situ masih ada tiga orang tersangka kasus ini, M, AG, dan S. Mereka tidak dalam posisi menolong korban," papar Muannas Alaidid.
AGH tidak berada dalam posisi menolong mantan pacarnya, David Latumahina.
"Kalaupun AGH mau, itu karena perintah Ibu N," lanjut Muannas Alaidid.
Dipaparkannya sebagaimana dikutip Metro Suara.com bahwa Ibu N yang mengangkat leher korban.
"Ibu N berteriak memarahi, "Sini pinjam kaki kamu untuk menegakkan kepalanya". Namun AGH terkesan menolak," ujar kuasa hukum Ibu N menirukan permintaan kliennya saat berada di TKP bersama suaminya, R serta beberapa sekuriti, sekira enam orang totalnya.
Kekinian, selain didampingi kuasa hukum Muannas Alaidid, Ibu N dan anak RZ telah melayangkan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) seperti korban David Latumahina.
Sementara status hukum pelaku dewasa dan anak dalam kasus penganiayaan David Latumahina dikenai pasal:
Tersangka Mario Dandy Satriyo dijerat dengan Pasal 355 KUHP Ayat 1 Subsider 354 Ayat 1 KUHP lebih Subsider 353 Ayat 2 KUHP lebih-lebih Subsider 351 Ayat 2 KUHP dan atau 76 C Juncto 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Tersangka Shane Lukas Rotua Pangodian Lumbantoruan dijerat Pasal 355 Ayat 1 Juncto 56 KUHP Subsider 354 Ayat 1 Juncto 56 KUHP lebih Subsider 353 Ayat 2 Juncto 56 KUHP lebih-lebih Subsider 351 Ayat 2 Juncto 56 KUHP dan atau 76 C Juncto 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Sementara anak berkonflik dengan hukum AGH dijerat dengan Pasal 76 C Juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun Perlindungan Anak dan atau 355 Ayat 1 Juncto 56 KUHP lebih Subsider 353 Ayat 2 Juncto 56 KUHP lebih-lebih Subsider 351 Ayat 2 Juncto 56 KUHP. Atas perbuatannya AGH terancam hukuman maksimal empat tahun penjara setelah dikurangi setengah dari ancaman maksimal dan dikurangi sepertiganya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Peradilan Anak.
Sumber: suara