GELORA.CO - Pemerintah sedang gencar memberantas impor pakaian dan produk fashion bekas lainnya, karena dinilai merugikan industri dan UMKM dalam negeri. Meski demikian, anggota DPR dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu, mempertanyakan hal tersebut.
Sebelumnya tak kurang Presiden Jokowi sendiri yang menyebut impor pakaian bekas sangat mengganggu industri dalam negeri. "Sudah saya perintahkan untuk mencari betul (untuk ditindak) dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil dalam negeri," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
Menkop UKM Teten Masduki pun melarang e-commerce melakukan thrifting, yakni menjual pakaian bekas impor. Sementara Mendag Zulkifli Hasan, memusnahkan pakaian bekas impor ilegal dengan dibakar. Nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.
"Kalau dikatakan bahwa pakaian thrifting itu membunuh UMKM maka izin saya mau bertanya, data apa yang digunakan para menteri itu?"-Adian Napitupulu, Anggota F-PDIP DPR-
Adian Napitupulu yang dikenal sebagai Aktivis 98 menilai, impor pakaian bekas yang masuk ke Indonesia nilainya tak seberapa. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, Adian menyebut impor pakaian bekas hanya 417 ton. Jumlah itu setara 0,6 persen impor pakaian dari China yang sebesar 64.660.
"Dari 417 ton impor pakaian bekas itu pun tidak semuanya bisa di jual ke konsumen karena ada yang tidak layak jual. Rata-rata yang bisa terjual hanya sekitar 25 persen hingga 30 persen saja atau di kisaran 100 ton saja," ujar Adian Napitupulu, Sabtu (18/3).
Masih mengutip data BPS, pada 2020 impor pakaian jadi dari China sebesar 51.790 ton. Sementara pakaian bekas impor hanya 66 ton atau 0,13 persen dari impor pakaian jadi China itu. Tahun 2021 impor pakaian jadi dari China 57.110 ton, sedangkan impor pakaian bekas hanya 8 ton atau 0,01 persen dari impor pakaian jadi asal China.
"Dari seluruh angka di atas maka sesungguhnya UMKM kita dibunuh siapa? Mungkin urut-urutannya seperti ini, UMKM 80 persen di bunuh pakaian jadi impor dari China, sementara pakaian jadi impor China saat ini tidak dibunuh, tapi sedang digerogoti oleh pakaian bekas impor," kata Adian Napitupulu yang juga anggota Komisi VII DPR itu.
Sumber: kumparan