GELORA.CO - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan jumlah korban gempa Turki bisa naik 8 kali lipat dari penghitungan sementara. "Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat urutan peningkatan delapan kali lipat pada jumlah awal," kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP seperti dilansir dari NDTV, Selasa, 7 Februari 2023.
“Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya,” ujar Smallwood.
Gempa berkekuatan 7,8 melanda pada pukul 04:17 (0117 GMT) pada hari Senin di kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil) mengguncang Gaziantep di Turki yang terletak sekitar 60 kilometer dari perbatasan Suriah. Jumlah korban terus meningkat cepat. Pada Senin malam, korban mencapai 2.700 orang namun saat berita ditulis sudah menembus 4.000 orang. Tim penyelamat masih berjuang menemukan korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan ribuan bangunan yang runtuh.
Korban gempa Turki harus berjuang mengatasi suhu musim dingin dan kondisi badai salju yang membuat penyelamatan menjadi sangat sulit. Korban selamat tanpa perlindungan pun berada dalam bahaya.
“Bagi orang lain yang tidak bisa kembali ke rumah, mereka akan bertemu dan berkumpul di lingkungan kolektif. Dan itu juga akan menimbulkan risiko tertentu jika tidak dilayani dengan baik, tidak ada pemanas, tetapi juga karena kepadatan," kata Smallwood. Salah satu risiko adalah beredarnya virus pernapasan termasuk Covid-19.
Turki terletak di salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Gempa pada Senin terjadi di sepanjang patahan Anatolia Timur, melintasi negara dari gempa garis patahan Anatolia Utara yang menewaskan lebih dari 17.000 orang pada 1999.
Gempa Turki dan Suriah di hari Senin dirasakan hingga Greenland. Seismolog Tine Larsen, dari Survei Geologi Denmark dan Greenland, mengatakan dalam beberapa menit, goncangan terasa di pantai timur Greenland, begitu pula beberapa gempa susulan.
Sumber: tempo