GELORA.CO -Surat yang ditulis dengan kop Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman, dan bertanggal 1 Februari 2022 [seharusnya 1 Februari 2023] dikritik oleh sejumlah warga Twitter, Kamis (2/2/2023).
Surat yang diterbitkan tanpa bertuliskan alamat penerima (kosongan) itu, diunggah oleh akun @merapi_uncover; mendapat kritik dari segi teknik penulisan dan substansi.
Diketahui, surat itu meminta agar selama pelaksanaan Asean Tourism Forum (ATF) 2023, pedagang maupun ojek online (ojol) untuk bisa libur atau pindah di tempat lain terlebih dahulu.
Beberapa komentar yang muncul, ada yang mengkritik soal penulisan tahun, susunan kalimat, hingga menilai substansi isi surat yang dianggap tidak berpihak pada ojol.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sleman, Shavitri Nurmala mengatakan, keputusan yang ditulis dalam surat bukanlah turun tanpa alasan.
"Ya kan itu memang ada hasil rapatnya, jadi kami itu melaksanakan hasil rapat. Pada waktu peninjauan lapangan, ojol itu parkir di pinggir jalan. Itu kan pintu masuk hotel, jadi tidak ada unsur yang tiba-tiba Sat Pol PP tidak membolehkan di situ," kata Evie, Kamis malam.
"Itu hasil koordinasi dengan desa. Kenapa surat tidak ada 'Kepada', kosongan, karena menindaklanjuti permohonan dari Kalurahan Condongcatur," terangnya.
Ia mengungkap tanah yang berada di tepian jalur masuk menuju hotel adalah tanah kas desa. Tanah dikelola untuk berjualan dan parkir ojol, di bawah koordinasi Pemerintah Kalurahan, pihak yang sekaligus akan mengaturnya.
"Kami tidak mengetahui koordinatornya, yang mengetahui adalah pihak kalurahan. Makanya kalurahan meminta surat kepada kami, nanti kalurahanlah yang akan menyampaikan kepada warung dan koordinator ojol," sebutnya.
Surat itu, bermaksud ingin menjadikan keberadaan pedagang dan ojol yang kerap parkir secara berantakan menjadi lebih rapi. Pasalnya, Marriott Hotel adalah salah satu lokasi perhelatan ATF 2023.
Sumber: suara