Terungkap Percakapan Diduga Nur dengan Kompol D: Nur Menolak Kasus Kecelakaan Selvi Di-setting

Terungkap Percakapan Diduga Nur dengan Kompol D: Nur Menolak Kasus Kecelakaan Selvi Di-setting

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Terungkap percakapan diduga Emilia Nurhayati alias Nur (23 tahun) dengan Kompol D (Kompol Dwi Yanuar Mukti yang kini dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya). Percakapan tersebut diduga terkait perancangan skenario seputar kecelakaan Selvi Amalia Nuraeni (19), mahasiswi Universitas Suryakancana Cianjur.

Tapi, Nur menolak rencana skenario tersebut. 

Pada awalnya, kecelakaan Selvi diberitakan dengan dugaan bahwa ia tertabrak rombongan pejabat Polda Metro Jaya. Belakangan, polisi menetapkan Sugeng Guruh Gautama, sopir mobil Audi A6 (Nur masih menyebut itu Audi A8).

Penumpang Audi itu ada 3 orang: Nur, baby sitter, dan anak Nur yang berusia 2 tahun.

Berikut percakapan berdasarkan rekaman yang didapat kumparan pada Rabu (15/2):

Nur: Aku enggak mau ah kalo disetting-setting sama si Jhon itu udah tua.

Kompol Dwi: Enggak, enggak. Enggak disetting sama dia deh.

Nur: Enggak mau aku disetting-setting gitu.

Kompol Dwi: Iya ya udah, enggak disetting ama dia ya. Ketemu si Arifin dulu ya.

Nur: Enggak mau.

Kompol Dwi: Gak disetting, gak disetting, astaga astagfirullahaladzim.

Nur: Aku takut bii, kalo disuruh kayak gitu.

Kompol Dwi: Iya, iya, gak usah disetting, gak usah disetting ya.

Nur: Terus gimana?

Kompol Dwi: Yaa, ya udah, itu, ini aja, diakui sama ini aja, diaku si punya si.. siapa.. si.. siapa namanya, si D aja.

Nur: Siapa?

Kompol Dwi: Makanya, ntar ketemu sama Arifin

Nur: Siapa, aku pengen ngejelasin, kalo enggak, aku gak mau ketemu.

Kompol Dwi: Ya udah, gini aja.. hmm, itu kan.. itu kan harus punya si Jhon itu kan.

Nur: Si Jhon itu wayangnya kan?

Kompol Dwi: Iya, si Jhon itu wayangnya.

Nur: Gak mau ah nanti aku kebawa-bawa, aku takut ah

Kompol Dwi: Justru enggak, demi Allah yang

Nur: Aku kan di situ cuman penumpang doang, terus kamu juga cuman pinjemin

Kompol Dwi: Betul, betul yang, kan kamu cuman penumpang, si Jhon juga cuman pinjemin doang.

Nur: Ya aku gak mau ah nanti di beritanya aku apa sama si Jhon, aku gak kenal juga si Jhon.

Kompol Dwi: Enggak, enggak, cuman rekan doang, gak ada apa-apa. Plis deh yang, yang aku mohon yang, nurut yang, biar gak blunder yang. Sekali ini nurut ya. Biasanya kan sayang nurut, ini kan, hasilnya bagus kan. Kalau gak nurut, nabrak-nabrak hasilnya.

Nur: Tapi kan keluarga aku nyuruh aku untuk ngomong apa adanya bii, karena nanti bisa aku yang kena

Kompol Dwi: Oh ya udah. Ah, ya. Ya udah yang, kamu bilang aja, ya udah.

Nur: Apa?

Kompol Dwi: Ya udah, bilang aja punyaku.

Nur: Hmm?

Kompol Dwi: Ya udah kamu bilang aja punya aku.

Nur: Bilang gimana?

Rekaman tersebut terhenti di situ.

Pengacara Sugeng, Yudi Junadi, mengatakan rekaman percakapan antara Nur dan Kompol D itu terjadi usai Nur dan Yudi (dan Sugeng) menggelar jumpa pers dengan wartawan pada Jumat (27/1).

"Jadi saat dalam perjalanan ke Kantor Hukum, Nur bilang 'Suami saya menelepon, tolong direkam'. Jadi rekaman tersebut atas permintaan Nur, karena takut ada intervensi atau tekanan dari Kompol D," kata Yudi, Rabu (15/2).

Masih pada Jumat itu, tadinya Nur berencana ke rumah keluarga Selvi.

"Tapi Nur meminta izin untuk bertemu dengan suaminya tersebut, dan tidak boleh dikuti, karena itu urusan privasinya. Tetapi ternyata Nur malah memberikan BAP ke Polres Cianjur," ujar Yudi.

Lebih Detail soal Jumat (27/1)

Pada 27 Januari 2023—sepekan setelah kecelakaan itu terjadi—Nur muncul ke publik. Saat itu, Nur mengaku sebagai istri kedua seorang polisi berinisial D.

"Saya itu istri keduanya," kata Nur kepada wartawan, Jumat (27/1).

Saat ditanya identitas suami, Nur hanya bilang bahwa suaminya berinisial D. "D," kata Nur.

Saat ditanya apa pangkatnya suaminya, apa benar kerja di Polda Metro Jaya, Nur hanya menjawab, "Ada, lah," ujar dia.

Belakangan diketahui suami Nur adalah Kompol D.

Suami Nur, D itu, adalah salah satu polisi yang ada di iring-iringan di Jalan Raya Cianjur-Bandung untuk menuju TKP kasus pembunuhan berantai Wowon cs.

Karena D itulah mobil Audi yang ditumpangi Nur bisa mengekor dan masuk ke iring-iringan polisi.

"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya," katan Nur.

Lalu dalam rangka apa Nur masuk dalam rangkaian polisi yang tengah melakukan penyelidikan kasus pembunuhan berantai Wowon cs itu?

"Saya sudah janjian, saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak. Saya teleponan (dengan suami). Pertama, kan, ketemu di tempat makan Alam Sunda, saya telepon suami saya, saya bilang 'Ini saya sudah sampai di sini, kamu makan di sini ya, iya dia bilang'." 

"Lalu tak lama dari situ suami saya iring-iringan. Setelah iring-iringan saya teleponan sama suami saya, saya bilang ikut ya, 'Ya ikut gak apa-apa Bi, tutup jendelanya'. Terus saya ikut iring-iringan di belakang atas seizin suami saya," kata Nur.

Mobil Audi A8 Milik Kompol Dwi

Nur mengungkapkan baru menggunakan mobil Adi tersebut tiga kali karena mobil yang sering digunakannya sedang diperbaiki.

"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel kalau untuk plat nomor mobilnya gimana itu saya gak tahu sama sekali yang tahu suami saya," katanya.

Versi Pengacara Sugeng

Pengacara Sugeng, Yudi Junadi, membeberkan bahwa Sugeng bekerja pada Nur dan suaminya, yaitu polisi berpangkat kompol.

Nur tinggal di sebuah apartemen di Kuningan, Jaksel. Keluarga ini juga memiliki mobil Mercy dan Fortuner. Sugeng telah beberapa bulan bekerja sebagai sopir.

Yudi juga menegaskan bahwa kliennya tetap membantah sebagai penabrak Selvi. Dalam jumpa pers bersama Nur pada 27 Januari, Sugeng menegaskan tak ada bekas tabrakan di mobil yang dikemudikannya.

Sumber: kumparan


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita