GELORA.CO - Nasib pilu dialami korban pencurian motor di Ogan Ilir, Sumatera Selatan bernama Juandi. Sudah motor hampir raib digondol maling, kini ia dibui lantaran dituduh ikut menganiaya maling motor hingga tewas.
Video Juandi yang memakai baju oranye usai ditetapkan tersangka oleh Polisi viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan Facebook Tribun Sumsel, Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman terlihat bertanya kepada Juandi atas aksinya.
Juandi pun menjelaskan bahwa ia kesal karena motornya dicuri oleh pelaku.
"Saya kesal dikit, Pak," kata tersangka saat dipaparkan polisi di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Selasa (21/2/2023).
"Kesal dikit atau kesal banyak?" tanya polisi.
"Dikit-dikit aja, Pak. Ya itulah," ujar tersangka sambil tertunduk.
Dikutip dari Tribun Sumsel, pelaku pencurian motor tersebut tewas dihakimi massa. Keluarga pencuri motor pun tidak terima dan melaporkan kasus pengeroyokan hingga tewas itu ke Mapolres Ogan Ilir.
Dari kasus tersebut, Polisi menetapkan tiga orang tersangka yang diduga kuat menganiaya korban. Salah satunya ialah korban pencurian yakni Juandi.
Napilin, kakak kandung Juandi korban pencurian motor jadi tersangka menuturkan adiknya tak layak dijadikan tersangka karena berupaya mempertahankan hak miliknya.
Karena itu mereka mengaku terkejut saat polisi menetapkan tersangka pada Juandi.
"Adik saya bela diri dan berusaha mengamankan motornya yang mau dicuri," ungkap Napilin di Mapolres Ogan Ilir.
Dirinya juga keberatan adiknya disebut sebagai pelaku penganiayaan korban hingga tewas di TKP.
"Yang mukul korban sampai mati itu siapa? Massa di situ (TKP) banyak sekali. Sedangkan adik saya hanya mengejar korban yang mau curi motor," ungkap Napilin yang turut serta membawa istri dan anak tersangka.
Meski mengaku keberatan dengan status tersangka ini, Napilin mengaku pihak keluarga hanya bisa pasrah.
"Kami ini orang tidak mampu. Tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum seperti ini. Saya terus terang tidak tahu mau bilang apa soal status tersangka ini," ungkap pria 50 tahun ini.
Widyana, istri tersangka Juandi mengatakan, suaminya adalah sosok kepala rumah tangga bertanggung jawab.
Sebagai petani nanas dan karet, Juandi dipandang sebagai pekerja keras dan tak pernah berbuat kejahatan.
"Gara-gara kasus ini, suami tidak ada, motor (yang dicuri) untuk antar anak sekolah sekarang disita polisi. Kami hanya minta keadilan, selebihnya pasrah," ucap Widyana.
Sumber: wartakota