Siap-siap, Ketum PSSI Erick Thohir Beri Kejutan Sore Ini

Siap-siap, Ketum PSSI Erick Thohir Beri Kejutan Sore Ini

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Menteri BUMN, Erick Thohir mengklaim dirinya bakal konsern untuk membenahi sepak bola di Indonesia dahulu, usai dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.



Hal itu disampaikan Erick saat disinggung terkait kesiapan dirinya maju dalam bursa pencalonan presiden pada Pemilu 2024 mendatang.



"Hari ini saya harus melanjutkan yang namanya transformasi sepak bola dulu, ini yang paling penting. Jadi apa yang harus kita dorong yang selama ini 70 persen masyarakat Indonesia sangat cinta bola ya ini harus benar-benar diperbaiki," kata Erick, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).



Erick juga mengatakan, dirinya bakal memberi kejutan sore nanti. Diketahui sore nanti Erick sebagai Ketua Umum PSSI terpilih bakal mengadakan pertemuan dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang digelar di Media Center Stadion Gelora Bung Karno (GBK).



Diketahui bersama, Erick Thohir menyambangi Graha Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98, yang baru saja diresmikan oleh para aktivis 98. Dalam peresmian tersebut, Adian Napitulu didapuk sebagai Sekertaris Jenderal (Sekjen) Pena 98.





Saat acara peresmian tersebut, Pena 98 juga mengusulkan 8 kriteria Calon Presiden (Capres) 2024.





Sekjen Pena 98, Adian Napitulu mengatakan, kriteria tersebut melalui diskusi panjang yang disertai riset diberbagai daerah.



“Kriteria-kriteria ini disusun dengan kesadaran pada arah dan tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang demokratis, modern dan berlaku adil tanpa diskriminasi,” kata Adian, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (19/2/2023).



Adian juga menegaskan, kriteria yang disebutkannya tidak mendasar pada hal yang bersifat subjektif. Tidak mendasar pada hal suka-dan tidak suka oada pribadi terhadap seseorang, maupun keberpihakan pada satu, dua orang ataupun kelompok.



8 Kriteria tersebut, lanjut Adian, disusun berdasarkan harapan-harapan agar hal-hal buruk yang pernah dilewati bangsa ini tidak lagi terulang di masa depan.



“Sebagai bagian dari Aktivis 98, maka kami punya kewajiban moral, intelektual dan sejarah untuk memastikan arah perjuangan reformasi tetap berjalan walaupun mungkin dalam prakteknya tidak atau belum sempurna,” kata Adian.





Adian menilai, saat ini masyarakat dianggap terlalu sibuk menilai popularitas dari hasil survei. Sehingga tidak memperhatikan rekam jejak bagi para kandidat.



“Pilpres bukanlah Indonesian Idol, Pilpres bukan sekedar memilih idola, tapi memilih pemimpin yang sanggup memastikan 14.700 pulau, 1.340 suku dan 275 juta rakyat Indonesia tetap utuh sebagai bangsa dan menjadi sejahtera, bebas dari ketakutan, serta berjalan dengan kepala tegak di bawah bendera merah putih,” kata Adian.



Berikut 8 kriteria Capres yang diajukan oleh Pena 98:



1. Menjaga Pancasila, berpedoman pada UUD 1945, setia pada NKRI, menghormati keberagaman, dan merawat kebhinekaa;

2. Bukan bagian dari rezim Orde Baru;

3. Tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas;

4. Tidak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM;

5. Tidak pernah terlibat kasus korupsi;

6. Melanjutkan Program Kerja Presiden Joko Widodo;

7. Berkomitmen memperjuangkan agenda reformasi, menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mewujudkan reforma agraria;

8. Berkomitmen melakukan upaya-upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan serta berpihak kepada rakyat. berkeadilan serta berpihak kepada rakyat.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita