Rocky Gerung Ragukan Gagasan Perubahan Anies, Diduga Sudah Terjadi Transaksi dengan Oligarki

Rocky Gerung Ragukan Gagasan Perubahan Anies, Diduga Sudah Terjadi Transaksi dengan Oligarki

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari perihal deklarasi Anies Baswedan calon presiden oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru-baru ini.

Rocky menyoroti Anies yang akhirnya lolos mendapatkan tiket calon presiden meski sebelumnya dihadang persoalan seperti Formula E hingga utang piutang terkait Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

Terkait hal tersebut, Rocky menyebut Anies tidak sepenuhnya bersih dalam hal gagasan perubahan. Itu karena, Anies berencana melanjutkan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.

"Padahal sebetulnya kita tahu Anies nggak bersih-bersih amat juga dalam soal ide perubahan, kan Anies tetap mau Ibu Kota Negara (IKN) dilanjutkan, artinya pasti ada transaksi dengan oligarki," ujar Rocky, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Jumat (24/2/2023).

Tidak hanya itu, Anies juga mempercayai pemilihan umum akan berlangsung sebagaimana mestinya padahal Presiden Joko Widodo berusaha menundanya.

“Anies tetap percaya bahwa pemilihan umum harus berlangsung di dalam sistem elektoral, padahal sebetulnya Pak Jokowi lagi berupaya menunda Pemilu kan,” jelas Rocky.

Rocky kemudian mengatakan kemungkinan sprindik akan dikeluarkan untuk Anies untuk membuat kesan di mata publik bahwa Pemilu akan kacau.

"Jadi hal-hal semacam ini membuat kita paham bahwa di ujung pembicaraan kita sebetulnya ini adalah pertanda bahwa Pemilu akan kacau, bayangkan misalnya kalau Anies hari ini dideklarasikan, besok sprindiknya keluar," jelasnya.

Oleh karena itu, terlalu enteng untuk menganggap persoalan Anies soal Formula E hingga utang piutang di Pilkada DKI Jakarta hanya untuk menjegal Anies. Sebenarnya hal itu termasuk upaya menunda Pemilu.

“Terlalu enteng kalau kita bilang ya Anies ini cuman soal dengan KPK atau urusan dengan Pak Prabowo, bukan, Anies adalah umpan untuk menghasilkan ketidakstabilan politik dan itu alasan untuk penundaan Pemilu," jelas Rocky.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita