Rocky Gerung Mau Lempar Sepatu Ke Ngabalin, Debat Panas Soal Vonis Ferdy Sambo Sampai Presiden Dungu di Depan Mahfud MD

Rocky Gerung Mau Lempar Sepatu Ke Ngabalin, Debat Panas Soal Vonis Ferdy Sambo Sampai Presiden Dungu di Depan Mahfud MD

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Kekesalan pengamat politik Rocky Gerung sempat memuncak saat menjadi narasumber di sebuah ac miara merayakan HUT salah satu stasiun televisi swasta.

Pada acara yang banyak didatangi sejumlah tokoh termasuk Ali Mochtar Ngabalin, yang kekinian menjabat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP).

Mulanya Rocky ditanya si pembaca acara. Rocky diminta menjelaskan mengenai ceramah kebangsaan di YouTube.

Padahal sebelumnya Rocky Gerung terkenal sering memberikan komentar politiknya di media sosial Twiiter. "Satu-satunya yang saya punya saat ini kanal YouTube, seperti teman saya Bang Karni. Itu pun dikelola oleh rekan saya," jawab Rocky.


Tampa pikir panjang, Rocky pun menjelaskan kehadirannya di televisi swasta tersebut seolah ada upaya memperpanjang usia televisi tersebut tiga periode kepemimpinan Presiden.

Karena duduk di samping Mahfud MD, Rocky Gerung pun langsung mengkritik mengenai Mahfud MD yang memberikan pernyataan keputusan vonis tersangka pembunuhan berencana Ferdy Sambo.

"Tidak ada hak eksekutif mengomentari keputusan yudikatif. Sebaiknya diem, jangan komentar," serang Rocky.

Pernyataan ini yang kemudian menyulut sanggahan dari Ngabalin. Ngabalin yang duduk di bangku penonton langsung menyolot dengan menyebut jika pemikiran Rocky Gerung cenderung menghasut.

Tak senang dengan komentarnya dipotong, tetiba Rocky Gerung berusaha membenarkan tali sepatunya.


Pembaca acara yang menangkap isyarat dari Rocky kemudian memancing dengan pertanyaan.

"Kenapa tetiba bang Rocky benarkan tali sepatu?' tanyanya.

Mendapat pertanyaan itu, Rocky membenarkan isyarat yang diberikannya.

"Saya benarkan dahulu tali sepatu ini, agar sepatunya tidak melayang ke dia (ke Ngabalin)," saut Rocky dengan penuh emosi.

Dalam pertemuan itu, Rocky Gerung kemudian mengumbar fakta PHK yang sudah mencapai 1 juta orang di Indonesia. Fakta pemutusan hubungan kerja ini pun dikaitkan dengan pemahaman Bonus Demografi yang kemudian muncul istilah Presiden Dungu.

Setelah itu, Ngabalin maju ke panggung dan mengucapkan jika ia sudah lama ingin bertemu Rocky Gerung.

Pada momen itu, Rocky Gerung diajak Islah (berdamai) dengan nyanyi duet bersama.

Tapi ajakan tersebut langsung ditolak Rocky Gerung. Dosen Universitas Indonesia ini memastikan jika ia hanya akan mau bertempur argumen bukan karena sentimen.

"Islah itu jika ada pertempuran pemikiran, saya mendengarkan musik namun tidak bisa bernyanyi," ujar Rocky memastikan jika tidak akan bernyanyi dengan Ngabalin yang dianggap hanya sentimen tanpa ada argumentasi.

Bahkan Ngabalin sempat ingin menjemput lalu duduk berpangku samping Rocky Gerung.

"Fear, fear, kita sesama doktor, tidak ada doktor yang gak jelas teori, maka itu mari bernyanyi," ajak Ngabalin. 

Ajakan tersebut kemudian kembali ditolak Rocky Gerung.

"Beda argumen boleh jika beda argumen, tapi dia (Ngabalin) hanya sentimen," tegas Rocky.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita