Refly Harun Ingatkan Nasdem Jangan Kabur dari Koalisi: Demokrat-PKS akan Jadi Anak Buangan

Refly Harun Ingatkan Nasdem Jangan Kabur dari Koalisi: Demokrat-PKS akan Jadi Anak Buangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membahas soal pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ia mengingatkan NasDem untuk tidak lari dari koalisi. 

Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun mengatakan jikalau Demokrat telah mengetahui gelagat dari Partai NasDem sehingga segera memberikan dukungan resmi pada Anies Baswedan sebagai Capres.

Refly Harun pun mengatakan bahwa jika NasDem "lari" dari Koalisi Perubahan, akan membuat Demokrat dan PKS seperti anak buangan dan akan kembali pada skenario awal.

"Karena kalau NasDem lari, maka baik Demokrat ataupun PKS akan menjadi anak buangan seperti skenario semula yaitu hanya pesta di dalam koalisi Istana, all presiden main tapi kemudian meninggalkan Demokrat dan PKS tidak diajak pesta," papar Refly Harun dikutip dari video di akun YouTube pribadi miliknya, Kamis (9/2).

Refly Harun pun mengatakan bahwa meski NasDem sudah mendeklarasikan Capres 2024 yang bakal diusungnya ialah Anies Baswedan, tidak ada jaminan tidak akan adanya pengkhianatan.

Kemudian, Refly Harun pun mengatakan bahwa hal itu lah yang membuat Demokrat serta PKS segera meremikan dukungannya terhadap Anies Baswedan.

“Kalau kita lihat misalnya, kenapa anggota Koalisi Perubahan ini kok datang ke Golkar. Sederhana, walaupun mereka sudah mendeklarasikan Anies Baswedan tapi tidak ada jaminan di tengah jalan, tidak ada pengkhianatan," tutur Refly Harun.

"Jadi sementara dua partai ini tidak bisa membuat poros tersendiri. Makanya cepet-cepet Demokrat mengatakan mendukung Anies, dan kemudian disusul oleh PKS. Maka ketika dua partai ini mendukung Anies, tidak ada alasan NasDem untuk lari-lari lagi," sambungnya.

Lanjut, Refly Harun pun menegaskan bahwa hal tersebut seakan cara alternatif lantaran NasDem yang belum tampak komitmen.

"Nah karena lem perekatnya tidak terlalu kuat, mereka mencari alternatif. NasDem bisa komited pada Anies, mungkin juga bisa tidak bergantung," tegas Refly Harun.

Soal pertemuan NasDem dan Golkar, Refly Harun pun menegaskan bahwa adanya skenario awal yang berawal dari tawaran NasDem.

"Tapi ketika dia berkomunikasi sama Golkar, jangan lupa, NasDem-Golkar itu skenario awal. Karena pada sebelumnya NasDem mau melakukan konvensi sesungguhnya dengan menawari Golkar jabatan wakil presiden untuk memastikan mereka memenuhi ambang batas 20 persen, tapi waktu itu Golkar belum mau," pungkasnya. 

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita