GELORA.CO - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, menghadiri seminar bertajuk "Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga" serta "Mengantisipasi Bencana", pada Kamis (16/2/2023).
Dalam momen tersebut, Megawati menyampaikan beragam cerita terkait dirinya. Mulai dari menyebut diri sendiri sebagai manusia unik hingga mengungkap pengalaman politiknya, berikut deretan curhatan Megawati.
1. Sebut Dirinya Manusia Unik
Megawati menyebut dirinya sebagai manusia unik di Indonesia. Hal tersebut dirasakannya karena ia merupakan salah satu anak dari Presiden RI pertama, yaitu Soekarno.
"Saya sering mengatakan pada diri saya, saya ini manusia unik di Indonesia. Saya anak Presiden Soekarno, presiden pertama RI," kata Megawati.
2. Dianggap Tak Islami
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga curhat sering dianggap tak islami oleh masyarakat. Padahal, ia sudah menunaikan ibadah haji sebanyak dua kali dan umrah tiga kali. Namun, ia mengaku tidak memperdulikan hal tersebut.
"Saya orang Islam, nanti dibilang enggak islam. Saya orang islam, naik haji saya udah dua kali, umrah saya sudah tiga kali. Ada yang mengatakan saya tidak islami, ya bodo amat," cerita Megawati.
3. Sentil Syarat Tinggi TNI
Megawati juga menyinggung syarat tinggi anggota TNI baru yang kekinian minimal 160 cm. Ia sebelumnya meminta agar TNI memiliki tinggi paling rendah 160 cm. Namun, aturan itu diubah oleh mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
"Dik, lha ngopo (kenapa)? Saya gembor-gemborin Pemuda Indonesia tingginya 180 cm, tau-tau kamu keluarin yang namanya tinggi minimum 160 cm, iki ngopo toh?" kata Megawati menirukan ucapannya saat berbicara dengan Andika Perkasa.
Ia kemudian menyampaikan jawaban Andika yang mengaku kesulitan mencari calon anggota TNI dengan tinggi di atas 170 cm. Ia juga mencolek Panglima TNI Laksamana Yudo dan menyinggung stunting yang menjadi salah faktor mengapa banyak anak muda tidak bertubuh tinggi.
"Ayo, Pak Yudo. Ini mesti diomongin ibu-ibunya. Kenapa, akibat stunting tadi," kata Megawati.
4. Tak Mau Cucunya Punya Pacar Pendek
Megawati juga menceritakan tujuh orang cucunya yang rata-rata berpostur tubuh tinggi. Lalu, ia meminta dan mengingatkan mereka, khususnya yang perempuan, untuk tidak mencari pasangan terlalu cepat, apalagi yang tubuhnya pendek.
"Cucu saya tujuh, lima perempuan, dua laki. Alhamdulillah mungkin akhir tahun ini, awal mula tahun ini, lima jadi sarjana. Sudah gitu tinggi-tinggi, keren-keren," ujar Megawati.
"Jadi sekarang aku bilang (kepada cucu-cucunya), 'kalau ada yang naksir, enggak usah kelenger dulu ya. Dijejer-jejer aja, liatin dulu supaya tanding, jangan cari yang pendek ya'," lanjutnya.
Megawati juga berharap cucu-cucunya yang perempuan, bisa mendapat pasangan yang memiliki tinggi badan minimal 180 cm dan berwajah ganteng. Menurut pandangannya dari ilmu genetika, laki-laki yang berada di bawah standar itu, dapat merusak keturunan.
"Saya bilang dari sisi ilmu genetika, itu merusak banget. Aduh enggak. Hayo ketawa loh. Wah iya loh. Pokoknya saya ceplas ceplos. Loh, iya dong, maunya 180 (cm). Saya ngomongin dong ke cucu saya, yang keren, ganteng," kata Megawati.
5. Sering Marahi Kepala BRIN
Megawati juga bercerita, ia yang berperan sebagai Ketua Dewan Pengarah, sering memarahi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksamana Tri Handoko.
"Ada Pak Handoko, BRIN, tiap hari mungkin lama-lama dia botak karena saya marah melulu sama dia. Karena baru setengah tahun," ujar Mega.
BRIN disebutnya dibentuk agar teknologi Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain. Untuk itu, Megawati meminta senjata bagi aparat hukum diproduksi sendiri, jangan terlalu sering impor.
"Untuk apa? Situ perlu senjata? Hubungi diaspora, jangan impor aja, jangan beli ke luar negeri aja. Kok saya tahu? Saya pernah nih, pernah panglima tertinggi loh, saya aja bisa beli pesawat, cewek loh," ucapnya.
6. Ungkap Pengalaman Politiknya
Megawati dalam seminar itu pun membicarakan pengalaman politiknya, yakni kerap menjabat sebagai anggota DPR hingga menjadi presiden kelima. Ia juga meminta orang-orang tidak menganggapnya sombong.
"Saya pernah (menjadi anggota) DPR RI tiga kali, wakil presiden. Ini media jangan bilang saya menyombongkan diri, karena benar terjadi, lalu presiden," ujar Megawati.
Selain itu, Megawati pun menyinggung jabatannya di PDIP yang hingga kini masih ia pimpin. Ia juga mengatakan bahwa setelah pensiun menjadi presiden, Jokowi yang merupakan kepala negara baru memilihnya sebagai dewan pengarah BPIP sampai BRIN.
"Kemudian ketua umum partai, nanti kalau bilang terbesar, ngamuk. Sekarang sudah mau 30 tahun (jadi) ketua umum. Orang bilang, itu sudah enggak benar, saya diam saja, orang anggota yang milih," kata Megawati.
"Setelah saya pensiun, Jokowi jadi presiden. Saya diberi tugas dewan pengarah BPIP kemudian BRIN," lanjutnya.
Sumber: suara