GELORA.CO - Kemungkinan PDIP berkoalisi dengan partai politik lain mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tetap terbuka. Meskipun, PDIP bisa jalan sendiri lantaran sudah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, peluang untuk PDIP berkoalisi dengan partai lain memang sering dinyatakan petinggi PDIP.
Karena itu, PDIP tampaknya sedang mematangkan partai yang akan diajak berkoalisi.
Jamiluddin melihat, ada dua penyebab PDIP lebih berpeluang berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Pertama, hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto cukup dekat. Di antara dua sosok tersebut sudah terbentuk saling percaya.
“Hubungan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto juga sangat dekat. Diantara dua sosok ini tampaknya tidak ada gap psikologis, sosiologis, dan politis,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/2).
Kedua, hubungan Prabowo dan Presiden Joko Widodo belakangan ini semakin erat. Bahkan Jokowi terkesan sudah berulang mengendòrse Prabowo untuk menjadi capres.
“Kedekatan Megawati dan Jokowi dengan Prabowo tampaknya memudahkan PDIP dan Gerindra untuk berkoalisi. Koalisi ini berpeluang mengusung Prabowo Puan atau sebaliknya,” tutupnya.
Sumber: rmol.