GELORA.CO -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini dinilai tidak bisa dilepaskan dari keberadaan oligarki yang mengacu pada bentuk struktur kekuasaan di mana kekuasaan berada di tangan segelintir orang.
Menurut Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun saat ini di Indonesia, selain presiden ada oligarki atau orang-orang yang berkuasa dan mempersepsikan dirinya lebih berkuasa.
Bahkan, ia menyebut nama Megawati Soekarnoputri yang kini merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Jadi Megawati mempersepsikan dirinya lebih berkuasa, dibandingkan Presiden Jokowi yang dianggapnya hanya petugas partai," katanya seperti dikutip dari kanal YouTube-nya yang diakses pada Minggu (12/2/2023).
Ia mencontohkan hal tersebut terjadi pada saat perayaan Ulang Tahun PDIP yang ke-50 digelar di JIExpo Kemayoran pada 10 Januari 2023. Refly mengemukakan, saat itu Megawati malah me-roasting Jokowi.
"Bagaimana semisalnya presiden di-roasting pada acara Ultah PDIP. Ini penderitaan selama delapan tahun lebih, bagaimana tidak dianggap sebagai orang nomor satu, tapi terus dianggap sebagai petugas partai. Nah itu soalnya," ujarnya.
Lantaran itu, ia menyebut jika memang ada buzzer yang mencintai Jokowi, seharusnya mereka membela Jokowi yang berada di titik ini bukan malah mengkritik secara membabi buta Anies Baswedan.
"Harusnya Megawati yang dikritik yang melakukan Jokowi seperti anak buahnya, di-roasting segala. Anies Baswedan nggak ngapa-ngapain, tapi pusat serangan buzzer kepada Anies bukan kepada orang yang secara terang benderang merendahkan Presiden Jokowi dan capres buzzer yaitu, Ganjar."
"Sibuk dengan Anies Baswedan, tapi lupa dengan roasting Megawati terhadap Jokowi dan juga perlakuan kurang menghargai capres dari buzzer Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Sumber: suara