GELORA.CO -Perdebatan sistem pemilu terbuka maupun pemilu tertutup menjadi turut menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata.
Alex menilai, sistem pemilu terbuka akan membuat partai menjadi pragmatis dengan mengusung artis. Akibatnya, kader yang berprestasi hanya akan menjadi tim sukses bagi calon yang punya modal.
Hal itu disampaikan Alex saat memberikan pembekalan antikorupsi terhadap jajaran pengurus dan kader Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dalam acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2023 di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/2).
"Kalau saya bilang, kalau terbuka milih orang, akhirnya yang terjadi apa? Partai pragmatis. Angkat aja artis, terkenal. Pasti juga mudah untuk mendapatkan suara," ujar Alex di hadapan Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika dan jajarannya.
Dampaknya, kata Alex, para kader partai karirnya akan buntu dan hanya menjadi tim sukses para calon yang mempunyai modal.
"Jadi tim sukses saja, jadi jurkam doang. Sekuat apapun bapak ibu itu menunjukkan kinerja yang baik di partai, kalau nggak punya modal belum tentu terpilih," kata nya.
Pernyataan Alex itu bukan tanpa alasan. Dia memberikan contoh di suatu daerah ada calon kepala daerah yang berlatar belakang jenderal yang kalah dengan calon yang berlatar belakang penari lenong.
"Itu fakta. Artinya apa, masyarakat cenderung akan memilih orang yang sering dia lihat di TV, ya sering bermasyarakat, itu yang dia pilih. Nanti kalau sudah jadi wakil, dia nggak peduli mau kerja apa," demikian Alex.
Sumber: RMOL