GELORA.CO -DPP JoMan menyatakan pembubaran GP Mania tidak melibatkan berbagai suruhan, dari pihak manapun.
Menjelang akhir pekan ini, DPP Jokowi Mania Nusantara atau DPP JoMan mengumumkan pembubaran Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania. Lebih kepada pandangan mereka terhadap sosok kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tim relawan ini tegaskan tidak adanya permintaan dari berbagai pihak.
Dikutip dari kantor berita Antara, Ketua Umum DPP JoMan Immanuel Ebenezer menegaskan tidak ada suruhan pihak mana pun, khususnya Presiden Joko Widodo, dan PDI Perjuangan, kepada JoMan untuk membubarkan relawan GP Mania.
"Sekali lagi, tadi sudah saya jawab ya, pertama tidak ada suruhan pihak mana pun, khususnya Pak Jokowi atau arahan-arahan atau perintah-perintah juga dari PDIP," jelas Immanuel Ebenezer dalam konferensi pers di Kantor DPP Joman, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Keputusan pembubaran GP Mania ini murni keputusan DPP Joman karena sejumlah alasan, di antaranya, menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang berbeda dalam keseharian dibandingkan dari tampilannya di media sosial.
"Ini murni real, kami melihat sosok orang yang kami harapkan (Ganjar Pranowo) ternyata tidak punya gagasan. Kedua, tidak punya keberanian, tidak punya nyali. Semoga ini menjadi kritikan buat dia, adrenalinnya bergerak menjadi lebih berani," tandas Immanuel Ebenezer.
Setelah pembubaran relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai calon presiden di Pilpres 2024, ia mengatakan DPP JoMan akan merumuskan langkah politik dalam rangka menentukan arahan dukungan kepada sosok lainnya untuk menjadi capres.
Saat ini, lanjut dia, DPP JoMan tengah mempertimbangkan sejumlah tokoh untuk didukung menjadi capres. Seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Kami masih dalam pertimbangan. Harapan kami, pasti akan mendukung salah satulah, entah itu Mas Anies, Mbak Puan, Pak Prabowo, ya kita pasti mendukung, enggak mungkin enggak," tandas Immanuel Ebenezer.
Sebelumnya, pembentukan GP Mania dilakukan pada 2021 atas inisiatif DPP JoMan. Kemudian, mereka mendeklarasikan organisasi relawan itu di berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, dan sejumlah daerah di Pulau Kalimantan serta Sulawesi.
Setelah pembubaran GP Mania, Immanuel Ebenezer mengatakan DPP JoMan meminta kepada seluruh pengurus dan relawan JoMan tetap bersatu dan menunggu arahan atau keputusan DPP terkait arahan dukungan mereka terhadap calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Di samping itu, juga menyatakan bahwa DPP JoMan tidak bertanggung jawab secara hukum dan politik jika ada pihak yang menggunakan nama GP Mania sejak keputusan pembubaran organisasi relawan disampaikan.
Sumber: suara