Pegiat Medsos: Framing Bahayanya Politik Identitas Jadi Alat untuk Menjebak dan Sudutkan Lawan Politik

Pegiat Medsos: Framing Bahayanya Politik Identitas Jadi Alat untuk Menjebak dan Sudutkan Lawan Politik

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pada rakornas perdana Partai Ummat, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengungkap bahwa partainya mengusung politik identitas. Ridho mengungkap bahwa tanpa usur agama, politik akan kehilangan arah. 

"Kita (Partai Ummat) akan secara lantang mengatakan, 'Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas'" kata Ridho saat membuka rakornas perdana Partai Ummat di Asrama Haji, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. 

Padahal di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahayanya isu terkait politik identitas yang memanas ketika Pemilu dan Pilpres 2024. 

"Hati-hati kita ini beragam, agama, suku ras, beragam. Hati-hati kalau ada percikan kecil mengenai ini. Segera diperingatkan enggak usah ragu. Segera peringatkan, panggil, pasti grogi," kata Jokowi saat acara Konsolidasi Nasional Bawaslu pada Desember 2022. 

Hal ini disoroti oleh pegiat media sosial Saeful Zaman. Saeful menilai pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa politik identitas berbahaya adalah framing belaka. 

"Presiden Jokowi pernah bilang bahwa politik identitas sangat berbahaya di Indonesia dan mengingatkan agar tidak digunakan. Saya kira itulah menjadi frame yang jadi satu istilah kemudian jadi alat untuk menjebak, menegasikan, menyudutkan lawan politik saya rasa itu tidak fair," ujar Saeful Zaman, mengutip videonya yang diunggah di kanal YouTube Saeful Zaman, Rbu (15/2/2023). 

"Padahal tanpa identitas, kita akan kebingungan. Makanya mungkin dengan tidak adanya identitas yang jelas, maka muncul LGBT, gitu kan," tambahnya. 

Sebelumnya Saeful Zaman juga mengatakan bahwa politik identitas justru membuat banyak kalangan bisa memilih Anies. Hal tersebut dikarenakan identitasnya yang jelas. 

"Atas dasar identitas itulah kita memilih. Saya kira yang dimaksud kemudian bukan berarti pihak-pihak lain tidak boleh pilih Anies, justru pilih Anies Baswedan karena identitasnya jelas," pungkasnya. 

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita