Jokowi Ogah Dituding Cawe-cawe Urusan Capres sampai Dijuluki Kingmaker: Saya Bukan Ketua Partai!

Jokowi Ogah Dituding Cawe-cawe Urusan Capres sampai Dijuluki Kingmaker: Saya Bukan Ketua Partai!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menjelang Pemilu 2024 mendatang, peran politik Presiden Joko Widodo turut disorot publik. Banyak yang mengklaim Jokowi terlalu ikut campur perkara penentuan calon presiden.

Seperti kabar yang baru-baru ini beredar, di mana Jokowi disebut kesal Partai NasDem mendeklarasikan dukungan pencapresan untuk Anies Baswedan tanpa berkonsultasi.

Hal inilah yang coba dipertanyakan kepada Jokowi lewat narasi deklarasi dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Anies.

"PKS baru saja mengusung salah satu nama capres. Dari kacamata Pak Jokowi sendiri seperti apa?" tanya Direktur Pemberitaan B Universe, Apreyvita Wulansari, di program BeritaSatu Spesial yang tayang di BTV.


Sambil tertawa, Jokowi menegaskan bahwa manuver politik partai termasuk PKS berada di luar jangkauannya. Manuver tersebut merupakan tanggung jawab masing-masing partai.

"Itu urusannya partai," tegasnya, dikutip dari kanal YouTube BeritaSatu, Rabu (1/2/2023). "Urusan koalisi itu urusan partai atau gabungan partai. Jadi jangan dihubung-hubungkan ini koalisi Istana, nggak ada yang namanya koalisi parpol dengan Istana."

"Dan juga jangan nanya urusan koalisi itu ke presiden karena saya bukan ketua umum partai. Jangan selalu lah, sedikit-sedikit dibawa ke Istana. Itu partai dan gabungan partai," tutur Jokowi.


Politisi PDI Perjuangan itu juga menolak bila disebut sebagai kingmaker di Pemilu 2024. Jokowi menegaskan pihaknya tidak bersinggungan dengan urusan politik seperti itu.

"Sekali lagi, urusan koalisi, urusan partai, itu urusan mereka, urusan ketua-ketua dan elite-elite partai," jelas Jokowi.


"Saya bukan ketua umum partai, jangan ditarik-tarik," imbuhnya menegaskan.

Hal ini kembali menegaskan respons Jokowi sebelumnya yang tidak ingin dikaitkan dengan berbagai dinamika politik yang ada.

Jokowi hanya berpesan bahwa pemilu merupakan pesta demokrasi sehingga seharusnya membuat rakyat senang dan terselenggara secara meriah.

"Jangan memakai politik identitas dengan mengorbankan persatuan kita, mengorbankan kerukunan kita hanya untuk kepentingan pribadi, golongan, partai. Saya kira kita semua akan rugi besar," pungkasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita