Jokowi: Berkat Pers, Saya yang Orang Biasa Bisa Jadi Presiden

Jokowi: Berkat Pers, Saya yang Orang Biasa Bisa Jadi Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada pers nasional lantaran adanya campur tangan dari wartawan yang meliputnya sehingga dirinya bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia saat ini.

Hal ini, disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Puncak Hari Pers Nasional Tahun 2023 yang digelar di Gedung Sebarguna Pemprov Sumatera Utara di Deli Serdang, Kamis (9/2/2023).

Awalnya, Jokowi menceritakan pengalamannya diliput oleh media nasional saat menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Saya punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers. Sejak wali kota, menjadi gubernur, dan menjadi presiden."

"Saya kesana kemari, runtang-runtung, saya jalan bareng ke kampung, ke pasar, ke desa, ke nelayan dengan rekan-rekan wartawan," ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, Jokowi pun berterima kasih karena berkat pemberitaan oleh pers, maka dirinya bisa menjabat sebagai presiden.

"Dan terbukti, insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi presiden," katanya dengan disambut tepuk tangan peserta.

Kendati demikian, Jokowi juga menyoroti bahwa dunia pers tengah tidak baik-baik saja.

Menurutnya, masalah utama yang dihadapi pers nasional saat ini adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab.

Jokowi mengungkapkan, banyaknya media yang bisa membuat pemberitaan tetapi tidak memiliki redaksi jelas.

"Karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya termasuk platform-platform asing."

"Dan umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh AI (artificial intelligence)," ujarnya.

Hal ini, menurutnya membuat konten yang dibuat oleh media hanya mementingkan sisi komersial saja.

Sehingga, menurut Jokowi, isi konten yang dibuat oleh media disebutnya hanya konten recehan saja.

"Sekarang ini banyak sekali dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik. Ini yang membuat kita akan semakin kehilangan," ujarnya.

Lalu, masalah kedua yang disoroti Jokowi adalah adanya tantangan berat yang harus dihadapi media konvensional.

Jokowi mengungkapkan, sebanyak 60 persen porsi belanja iklan telah diambil oleh media online dan platform media asing.

"Ini sedih lho kita," tegasnya singkat.

Merespons hal tersebut, Jokowi mengatakan, Menkominfo telah mengajukan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) kepadanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta agar rancangan Perpres tersebut dapat selesai bulan ini.

"Jangan lebih dari satu bulan. Saya akan ikut dalam beberapa pembahasan mengenai ini," terangnya.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita