Hadapi Sidang Vonis, Bharada E Bersimpuh Sujud Ke Ibunda Brigadir Yosua

Hadapi Sidang Vonis, Bharada E Bersimpuh Sujud Ke Ibunda Brigadir Yosua

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Richard Eliezer atau Bharada E tengah menjalani sidang vonis di PN Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023) hari ini.

 Jelang menjalani persidangan, ia tampak bersimpuh sujud ke pangkuan ibunda Brigadir Yosua yang datang mengikuti jalannya sidang.

Momen itu tertangkap kamera sesaat Bharada E memasuki ruang sidang sebelum duduk di kursi terdakwa. Beberapa saat sebelum duduk, Richard tampak bersimpuh di pangkuan ibunda Yosua yang duduk di kursi barisan depan pengunjung.

Tangan ibunda Yosua tampak memeluk dan mulutnya seperti mengucapkan sesuatu dengan suara tak terdengar. Setelahnya Richard berdiri sedikit membungkuk kemudian berlalu menuju kursi terdakwa.

Sementara itu, pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy menyebut kliennya sudah ikhlas untuk dijatuhi hukuman dari Majelis Hakim dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.


"Richard Eliezer sampaikan kepada saya bahwa dia siap, dia ikhlas, dia menguatkan kami penasihat hukum dan dia menguatkan orang tua dari kemarin. Jadi Richard Eliezer lebih kuat," kata Ronny kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).

Ronny menyampaikan pihaknya siap mendampingi Richard apapun putusan yang dijatuhkan Majelis Hakim. Terkait kehadiran keluarga atau kekasih dari Richard, Ronny mengakui pihaknya belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.


"Tapi dari kemarin keluarga maupun tunangan sudah mendampingi RE. Jadi kita berdoa. Kita yakin bahwa Tuhan akan menjawab doa kita," ucap Ronny.


Seperti diketahui, Bharada E akan menjalani sidang vonis kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hari ini.

Sidang itu digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Dilansir dari situs SIPP PN Jaksel, sidang rencananya dimulai pukul 09.30 WIB. Namun hingga kini belum juga dimulai.


"Rabu, 15 Februari 2023 agenda putusan," tulis SIPP PN Jaksel dikutip Suara.com, Rabu (15/2/2023).

Adapun Richard dituntut 12 tahun hukuman penjara terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.

Jaksa menyatakan tidak ada alasan yang pembenaran maupun pemaaf yang dapat meloloskan Richard dari jeratan hukuman pidana. Jaksa menyatakan Richard melanggar Pasal 340 serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita