GELORA.CO - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, membalas keras pernyataan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri yang menyebut adanya pejabat istana sebagai raja konflik kepentingan.
Ngabalin menyebut Faisal Basri sebagai raja fitnah. Bahkan membentur makna nama dengan hati Faisal Basri yang disebutnya busuk.
“Lagi-lagi si raja fitnah, namamu bagus Faisal Basri sangat islami tapi busuk hatimu,” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Jumat, (3/1/2023).
Bukan hanya itu saja, Ngabalin yang terkesan tak sanggup menahan amarah kembali mengeluarkan kata-kata kasar.
“Engkau memfitnah saudaramu se-iman dengan sangat keji dia seorang mukmin yang setiap saat memelihara 5 waktunya dengan tertib. Kepengen kuludahi wajahmu serta hatimu yang penuh iri dan dengki,” tandas kader Golkar ini.
Sebelumnya, Faisal Basri menyebut dua diantara sejumlah pejabat sebagai raja konflik kepentingan yakni Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Menteri Koordinator Bidang maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Dan 'raja conflict of interest' itu adalah Moeldoko. Ada di pusat istana,” tutur Faisal Basri saat menjadi pembicara pada peluncuran Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Dia menyebut, para investor asing masuk ke Indonesia ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup singkat. Untuk melancarkan aksinya, pihak asing mencari sokongan perlindungan dari penguasa.
“Mereka (investor) tidak perlu PR (public relation), karena PR-nya Luhut Pandjaitan sendiri. Nggak perlu PR, jadi murah sekali. Nah itulah yang namanya bukan conflict of interest lagi tapi berkelindan," ungkapnya.
Sumber: kontenjatim.