GELORA.CO - Kunjungan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Sing Yong Kim ke Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (15/2), dinilai sebagai bagian dari politik Pilpres 2024.
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, PKS sebagai kubu oposisi pemerintah sekaligus salah satu parpol pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, menunjukkan proses pendekatan blok Barat yang berseberangan dengan rezim pemerintah.
"Memang pemilu Indonesia termasuk pertarungan Timur dan Barat. Tapi paling elegan bisa disebut pertarungan AS-China," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/2).
Lebih dalam lagi, Jerry memandang pertarungan blok barat dan timur yang terjadi antara AS dan China dalam kurun waktu beberapa tahun sebelum, saat dan pasca Covid-19 sekarang ini bisa terejewantahkan ke dalam pertarungan politik suatu negara.
Di Indonesia sendiri, kekinian sudah bisa terdeteksi kubu politik yang bakal saling bertentangan saat Pilpres 2024 mendatang.
"Saya kira langkah ini setidaknya baik, berarti ada sinyalemen dukungan AS terhadap Anies terbuka," tuturnya.
Jerry yang juga doktor komunikasi politik America Global University mencatat Indonesia sebagai tempat pertarungan antara blok barat dan timur.
"Indonesia sejak Soekarno menjadi ajang perebutan dua negara raksasa dunia yakni AS dan Cina. Di era Jokowi peran dan dominasi China lebih besar ketimbang Amerika," ucapanya.
"Berbeda di Era SBY, Soeharto dan Habibie serta Gus Dur dominasi Amerika cukup dominan. Saya kira ada sinyalemen AS mensupport pencapresan Anies," demikian Jerry menambahkan.
Sumber: rmol