Diusung Partai Ummat jadi Capres 2024, Anies Baswedan: Tanda Kepercayaan

Diusung Partai Ummat jadi Capres 2024, Anies Baswedan: Tanda Kepercayaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bakal calon presiden Anies Baswedan mengapresiasi Partai Ummat yang mendukungnya menjadi calon presiden 2024. Dia menyebut dukungan partai besutan Amien Rais itu merupakan tanda kepercayaan kepadanya.

Menurut Anies, dalam proses Pemilihan Umum, pasti muncul ekspresi dukungan berbagai kalangan, 
“Kepada semua yang berikan dukungan, itu adalah tanda kepercayaan. Saya sampaikan terima kasih,” kata Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2023. 

Anies kemudian menceritakan kisahnya saat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak kala maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jika diamanahi menjalankan tugas, Anies menyebut bakal menjalankannya sesuai amanah konstitusi.

“Sebagaimana kita bertugas di Jakarta, dukungan bisa banyak unsurnya. Dan ketika kita bertugas, kita akan bertugas dengan menjalankan sesuai amanah konstitusi,” kata dia.

Partai Ummat secara resmi menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024. Keputusan untuk mendukung Anies itu diumumkan pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat pada Rabu, 15 Februari 2023.

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengumumkan secara langsung dukungan tersebut. Amien menyatakan pihaknya telah melayangkan undangan ke berbagai pihak yang dinilai berpotensi maju pada Pilpres 2024. Anies, disebut sebagai pihak yang paling antusias terhadap upaya dukungan dari Partai Ummat. 

Amien menyatakan bahwa Partai Ummat adalah partai yang memiliki identitas. Menurut dia sebuah partai perlu memiliki identitas agar tidak seperti robot yang monoton.

“Yes, we are identity political party. Kita mengusung identitias karena kalau sebuah partai politik tidak punya identitas itu tidak ada bedanya dengan robot bahkan seperti zombie," kata dia. 

Amien Rais merincikan identitas yang dimaksud yaitu Jawa, Indonesia, dan Islam yang taat. Namun, beragam identitas tersebut merupakan gambaran dari Bhineka Tunggal Ika dan perbedaan politik identitas harus memiliki koeksistensi secara damai aktif, inovatif dari berbagai kelompok.

“Saya itu ya jawa, ya Indonesia. Kami muslim, muslim yang taat. Nah kemudian, maka sesungguhnya partai yang identitas maupun yang tidak suka identitas itu diperlukan sebuah active, peacefull coexistence,“ ujarnya

Ia berharap dari beragam identitas dan ideologi dapat berlomba-lomba dalam kebaikan dan tidak memecah belah.

“Jadi dari masing masing kelompok punya orientasi, punya perspektif tapi berlomba-lombalah dalam kebajikan,” ujarnya.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita