GELORA.CO - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama yang dikabarkan hilang sempat terdeteksi keberadaaannya di Turki pada 12 Februari 2023. Seharusnya dia sudah tiba di Indonesia pada 16 Februari 2023.
Ahmad dikabarkan hilang saat hendak pulang ke Indonesia usai mengikuti mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Oslo, Norwegia.
"Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 (waktu setempat). Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak," kata Rektor UII Fathul Wahid melalui keterangannya, Sabtu (18/2023).
Sementara itu, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri mengaku belum mendapatkan laporan hilangnya Ahmad. Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan akan melakukan pelacakan untuk mengetahui keberadaannya.
"Sejauh ini Hubinter belum mendapatkan informasi tersebut. Hubinter akan trace dahulu," kata Dedi dihubungi wartawan.
Fathul Wahid menceritakan, Ahmad sempat menjalani berbagai aktivitas di USN. Dalam kegiatan itu, tim terdiri dari empat orang termasuk Fathul selaku rektor.
Maksud kedatangan mereka ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.
Mereka berada di USN sejak 5 Februari 2023. Tepat pada 12 Februari, tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo. Fathul mengaku dirinya sempat bertemu dengan Fathul di Oslo pada Sabtu (11/2/2023) malam.
"Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP (Ahmad) sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki," tuturnya.
Adapun rute perjalanan yang mereka jalani ialah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Akan tetapi, Ahmad tidak memberikan detail informasi apapun mengenai penerbangan kepada kolega di UII termasuk kepada istrinya.
"Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP (Ahmad)," terangnya.
Pihak keluarga mencoba untuk mencari tahu keberadaan Ahmad dengan mencocokkan pesan terakhir kepada sang istri. Mereka memperkirakan kalau Ahmad akan mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 sekitar pukul 18.00 WIB.
Fakta terungkap saat adik Ahmad mengecek di bandara. Diketahui, nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
Atas situasi tersebut, UII telah menghubungi KBRI di Norwegia maupun Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.
Sumber: suara