GELORA.CO - Hasil survei yang dilakukan oleh Kolaborasi menunjukkan lebih dari 50 persen responden anak muda di Indonesia lebih memilih jadi pengusaha. Hanya 13,5 persen responden memilih menjadi PNS dan pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Manajer Riset Kolaborasi, Sahli Hamzah, mengakui adanya pergeseran paradigma serta perspektif soal cara memperoleh penghasilan dan penghidupan di kalangan anak muda Indonesia.
Lantas bagaimana pendapat anak muda yang bekerja sebagai PNS?
Annisa, salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) muda yang bekerja sebagai kepaniteraan pidana di Mahkamah Agung membagikan pengalamannya pada kumparan.
Mulai mengikuti tes CPNS di tahun 2019, kala itu Annisa masih berusia 21 tahun dan sedang menjalani program Magister jurusan hukum Universitas Indonesia. Ia mengaku awalnya ikut tes CPNS karena diminta oleh orang tuanya.
"Sebenarnya awalnya aku nggak ada niat kan (buat jadi PNS) cuman waktu itu karena disuruh orang tua. Jadi kayak ya udah coba-coba aja dulu," ujar Annisa kepada kumparan, Kamis (16/2) malam
"Aku coba aja. Ternyata iseng-iseng lulus jadi kayak mau nggak diambil sayang jadi akhirnya ya udah diambil aja," jelasnya.
Tidak Rekomendasikan PNS untuk Anak Muda
Annisa mulai aktif bekerja sebagai PNS sejak 2020. Kini, setelah hampir 3 tahun bekerja sebagai pegawai negeri, Annisa mengaku tidak merekomendasikan pekerjaan ini untuk anak muda. Terutama untuk anak muda yang belum punya pengalaman kerja sepertinya.
Pasalnya menurut Annisa, tidak banyak pengalaman yang bisa diberikan di tempat kerjanya saat ini. Dengan sistem kerja yang stabil, Annisa menyebut kerjanya terlalu santai dan monoton.
"Kalau menurut aku sih kayak kurang aja gitu (pengalamannya), karena memang kerja sebagai PNS itu memang enak, dalam artian pressure-nya minim, terus stabil, terus kerjaannya juga nggak gitu-gitu banyak. Jadi kayak nyantai tapi ya terkesannya sih sebenarnya kayak monoton," ujarnya.
Mengetahui pekerjaan yang saat ini banyak diminati anak muda adalah pengusaha, Annisa menjabarkan pemikirannya. Menurutnya, banyak anak muda yang ingin jadi bussinessman sebab lebih fleksibel dan minim tekanan.
"Kalau anak muda sekarang tuh kan banyak yang pengen ini kan pengen punya usaha sendiri, mungkin sih karena kalau punya usaha sendiri lebih fleksibel, nggak di bawah orang, tekanannya juga nggak ada terus kayak lebih enak aja kalau jadi pengusaha," jelas Annisa.
Annisa mengakui punya pemikiran yang sama dengan banyak anak muda Indonesia yang sudah mengesampingkan PNS sebagai profesi mereka. Ia bahkan menyebut bila belum terlanjur 'nyebur' sebagai PNS, ia akan memilih pekerjaan lain.
"Mungkin bahkan aku pun kayaknya kalau misalnya bisa milih untuk jadi PNS sekarang atau enggak, mungkin akan akan milih untuk enggak jadi PNS dulu," ujarnya sembari tertawa.
PNS Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
Bukannya menolak PNS sebagai pekerjaan yang dapat digeluti secara menyeluruh. Hanya saja menurut Annisa PNS tepat dilakukan bila telah berusia 30 ke atas.
"Mungkin untuk usia yang nanti kalau aku udah usia 30 tahun sekian apalagi aku cewek kan mungkin PNS itu jadi pilihan yang oke banget, apalagi nanti kalau udah berkeluarga dan punya anak," jelas Annisa.
PNS menurut Annisa cocok dilakukan untuk kepala 3 sebab bukan hanya beban kerja yang tidak terlalu banyak tapi juga jam kerja yang jelas dan tekanan kerja yang minim. Menurutnya ini cocok untuk orang-orang yang harus membagi waktu dengan keluarga.
"Cocok banget buat berkeluarga. Cuman buat anak-anak muda yang masih harus ekspor lebih banyak lagi, harus melihat dunia dulu harus ngelihat gimana sih kerja di sini, kerja di sini, kerja di sini, kayaknya enggak rekomendasi aku," ucap Annisa.
Ingin Jadi Lawyer di Kantor Swasta
Saat diminta berandai-andai soal kerjaan yang ia impikan seandainya tidak bekerja sebagai PNS di pengadilan Mahkamah Agung. Annisa berujar ia ingin menjadi pengacara.
"Mungkin aku akan mencoba untuk ini sih ke jalur lawyer dulu sih," kata Annisa.
Alasannya, bila jadi kuasa hukum pekerjaannya cocok untuk anak muda. Meski cukup berat dan 'stresful', Annisa yakin hidupnya akan lebih berwarna.
"Kalau berdasarkan pengalaman teman-temanku memang itu untuk kerjaannya stress full, tapi kayaknya lebih berwarna aja gitu lebih up and down aja karena kalau PNS itu ya stabil lurus aja kerjaan itu-itu aja," tutupnya.
Sumber: kumparan