GELORA.CO -Anies Baswedan akhirnya buka suara soal polemik utang saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Polemik utang ini berawal dari pengakuan politisi partai Golkar, Erwin Aksa saat jadi bintang tamu kanal Youtube Akbar Faizal.
Calon presiden dari partai Nasdem ini saat jadi bintang tamu di kanal Youtube Merry Riana menjelaskan bahwa uang itu bukan uang dari Sandiaga Uno.
Anies juga menegaskan bahwa itu bukan utang melainkan dana dukungan untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ya, jadi itu kan dukungan tuh, nah siapa penjaminnya? yang menjamin Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi oke, itu ada pihak ketiga yang mendukung," jelas Anies.
Lebih lanjut Anies kemudian menjelaskan bahwa memang ada pemberi dana dukungan kemudian meminta agar uang tersebut dicatat sebagai utang.
Nah untuk melunasinya kata Anies, ia memberikan perubahan yang berarti untuk warga DKI Jakarta saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang, jadi dukungan yang minta dicatat sebagai utang lalu sampaikan bila ini kan dukungan untuk sebuah kampanye untuk perubahan untuk kebaikan," jelasnya.
"Bila ini berhasil, maka itu dicatat sebagai dukungan, bila kita tidak berhasil dalam Pilkada maka itu menjadi utangnya (berbentuk uang) harus dikembalikan. Saya dan Pak Sandi oke," lanjutnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan disebut memiliki utang sebesar Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno. Hal ini disampaikan Erwin Aksa, wakil ketua umum Partai Golkar.
Erwin Aksa menyampaikan hal ini saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored yang tayang 4 Februari 2023.
Pada video berjudul, "NASDEM 'SERAHKAN DIRI' KE GOLKAR: TERNYATA ANIES MASIH UTANG Rp 50 M KE SANDIAGA UNO,", Erwin Aksa mengatakan bahwa utang itu terjadi saat Pilkada DKI Jakarta.
"Ya saya kebetulan ikut drafting perjanjian itu. Ya saya juga ada tanda tangannya di situ. Yang buat itu lawyernya pak Sandi, namanya Pak Rikrik yah. Dulunya ia komisaris utama Pasar Jaya," ucap Erwin Aksa.
"Waktu putaran pertama ya, ya logistik juga susah. Yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham. Likuiditas bagus," lanjutnya.
Lalu kata Erwin Aksa, memang benar ada perjanjian satu lagi antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Kira-kira begitu. Memberikan pinjaman kepada Pak Anies ya kan. Waktu itu putaran pertama," jawab Erwin Aksa.
Saat ditanya soal nilai utang, Erwin Aksa mengatakan jumlahnya Rp50 miliar dan sampai sekarang belum diganti oleh Anies Baswedan.
Sumber: suara