GELORA.CO - Wowon Erawan alias Aki Wowon (60) kekinian mengaku menyesali perbuatannya telah membunuh dan menipu banyak korban. Sebelum ditangkap Polisi, Wowon ogah bertaubat.
"Belum ada (niat tobat sebelum ketangkap) pak. Tapi sekarang udah ketangkap, saya mau tobat pak," ujar Aki Wowon di Polda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).
Dia kekinian mengakui kalau perbuatannya itu salah apalagi banyak nyawa yang melayang.
"Nyesel Pak. Sampai sekarang saya mau tobat gitu Pak," kata dia.
Aki Wowon menyebut aksi pembunuhan berantai atau serial killer serta praktik penipuan berkedok penggandaan uang ini akan terus dilakukannya jika dia tidak ditangkap polisi.
Dalam melancarkan aksinya Aki Wowon rekannya Solihin alias Duloh (63) serta M. Dede Solehuddin (35). Ketiganya kekinian tengah berurusan dengan pihak kepolisian.
"Saya mau minta maaf sedalam-dalamnya udah kekhilafan saya. Saya mau diapain juga ya itu ikhlas, silakan aja," kata dia.
Lebih lanjut, Aki Wowon menjelaskan, untuk melancarkan praktik penipuan berkedok penggandaan uang ini dirinya membuat tokoh sakral fiktif bernama Aki Banyu sejak 2016 lalu. Tokoh ini dia buat untuk meyakinkan dua partner incrimenya Duloh dan Dede hingga para korban TKW.
"Buat nipu saja," katanya.
Padahal, kata Aki Wowon, Aki Banyu merupakan tokoh fiktif dengan suara yang dibuat-buat olehnya. Aki Wowon memiliki kemampuan mengubah beberapa suara lantaran dulunya kerap mendalang.
"Waktu dulu aku suka gelaran wayang golek, cuma sedikit bisa mengubah suara," jelasnya.
Sebagaimana diketahui Aki Wowon ditetapkan sebagai tersangka kasus serial killer bersama dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) dan M. Dede Solehuddin (35). Dari hasil penyidikan yang dilakukan Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya total ada sembilan korban serial killer Aki Wowon Cs.
Selain melakukan pembunuhan, Aki Wowon Cs juga melakukan praktik penipuan berkedok penggandaan uang. Sebagian besar korban merupakan tenaga kerja wanita (TKW).
Sumber: suara