GELORA.CO - Belakangan ini, manuver tajam Partai NasDem disorot habis, lantaran Surya Paloh Cs menyambangi markas Golkar dan bertemu dengan Airlangga Hartarto pada awal Februari lalu.
Diketahui, NasDem kini telah tergabung dengan PKS dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Hal ini pun disoroti pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung.
Menurut Rocky, jika partai besutan Surya Paloh itu sudah yakin dan firm dengan Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan, maka seharusnya mereka tak bakal sibuk menyambangi partai lain, dalam hal ini Golkar.
"Itu yang orang musti baca bahwa kalau misalnya NasDem udah firm, maka dia nggak perlu lagi belanja tambahan, kan dia kan masih belanja bumbu kan. Jadi Golkar dianggap bumbu tuh," ujar Rocky dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Konten Jatim pada Rabu (15/2/2023).
Hal itu, tutur Rocky, menandakan politik Indonesia yang diasuh oleh ketidakpastian dan keragu-raguan.
"Jadi sekali lagi, kita mesti pastikan bahwa politik kita memang diasuh oleh ketidakpastian tuh, diasuh oleh keragu-raguan, diasuh oleh kebimbangan," paparnya.
"Kenapa? Karena semua ketua partai itu ada komorbidnya. Itu intinya kan begitu aja tuh. Pasti Golkar ada komorbid, NasDem ada komorbid," lanjutnya.
Rocky menyebut, apabila Anies ingin disingkirkan dengan adanya manuver tajam dari para elite politik, maka hal itu tak akan mengubah fakta bahwa eks Gubernur DKI itu kini tengah dielu-elukan oleh akar rumput (grassroots).
"Tetapi pemetaan itu tidak mungkin merubah fakta bahwa Anies secara sosiologi sudah diterima sebagai calon presiden, itu bahayanya kalau Anies mau disingkirkan, itu akan ada gerakan yang mungkin semacam gerakan rakyat yang kalau diorganisir dengan bagus, maka pemilu bisa berlangsung di luar sistem elektoral," terangnya.
"Jadi, yang terjadi di akar bawah akar rumput itu tidak mungkin lagi dihentikan oleh transaksi di tingkat elite," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Rabu (1/2/2023). Dalam pertemuan itu, Airlangga menceritakan bahwa Surya Paloh merupakan alumni Partai Golkar.
Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah kesepakatan setelah bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.
Kesepakatan yang dimaksud yakni sama-sama bersyukur sebagai partai pendukung pemerintah berhasil menghadapi berbagai kondisi yang dirasakan Indonesia.
Sumber: kontenjatim