GELORA.CO - Anies Baswedan kenang perjuangannya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana mereka sukses menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bagi Anies, dukungan PKS sangat berarti mengingat saat itu dirinya harus melawan calon gubernur lain yang ditopang oleh koalisi besar.
"Saat PKS memberikan mandat kepada kami sebagai calon gubernur DKI Jakarta menjadi babak baru perjalanan kami bersama PKS, kebersamaan yang dipupuk melalui perjuangan hingga mengakar dalam dan tumbuh tinggi," ujar Anies di acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK yang juga ditayangkan live di kanal Youtube PKS TV, Minggu (27/2/23).
Bahkan Anies menggambarkan kemenangannya atas Ahok bagaikan kisah Nabi Daud melawan Talut yang digambarkan raksasa.
Hal itu Anies ungkapkan karena menurutnya di 2017 dirinya benar-benar dikepung kekuatan besar, dari melawan koalisi gemuk hingga permainan opini lewat lembaga survei yang dirinya selalu ditempatkan di posisi paling bawah.
"Perjuangan kita saat itu seakan seperti Daud melawan Thalut, yang kecil melawan raksasa. Di hadapkan angka survei saat itu kader PKS bukannya ciut malah semangatnya berlipat ganda. Alhamdulillah perjuangan besar saat itu kembali menghasilkan kemenangan," jelasnya.
"Saat itu kita bersama-sama, PKS membuktikan bahwa kemenangan bukan soal logistik bukan soal kekuasaan semata, tapi ini soal kerja keras, cerdas, tuntas, dan alhamdulillah Allah berikan pertolongan pada kemenangan pada kita semua," tambahnya.
Di hari sebelumnya, PKS secara resmi melaksanakan deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) mereka.
Anies pun merasa terhormat dan menerima amanah tersebut.
"Kini kita memulai babak baru, Hari ini izinkan dengan kerendahan hati setra Ridho dan pertolongan dari Allah SWT kami merasa sangat terhormat secara resmi menerima pencalonan sebagai calon presiden RI 2024-2029 dari PKS," jelas Anies dalam pidatonya satu hari sebelum Apel Siaga PKS. []
Sumber: akurat