GELORA.CO - Jet tempur Amerika Serikat kembali meluncurkan rudalnya kepada sebuah objek tak dikenal di udara yang sedang terbang di atas Danau Huron, di perbatasan Amerika dan Kanada pada Minggu, 12 Desember 2023 lalu.
Objek berbentuk segi delapan tersebut adalah objek keempat yang ditumpas di langit Amerika Utara dalam rentang seminggu lebih belakangan ini.
Ini merupakan penembakan keempat pasca Angkatan Perang Amerika Serikat bersiaga penuh akibat insiden balon udara China yang dicurigai sebagai mata-mata pada Sabtu, 4 Februari 2023 lalu. Ketiga objek yang dirudal setelah balon udara China masuk ke dalam Unidentified Flying Object (UFO).
Mengenal UFO
Mengutip History, dalam budaya populer, istilah UFO mengacu pada dugaan pesawat luar angkasa alien, meskipun secara definisinya mencakup fenomena udara yang tidak dapat dijelaskan. Sejumlah penampakan UFO di berbagai belahan dunia telah menimbulkan beragam spekulasi terkait keberadaan kehidupan di luar Bumi. Ini menjadi subjek yang menarik dan menjadi dan inspirasi di balik banyak film dan buku.
Penampakan UFO terkenal yang pertama terjadi pada 1947. Ketika itu, seorang pria bernama Kenneth Arnold mengaku melihat sembilan objek berkecepatan tinggi di dekat Gunung Rainier di Washington saat menerbangkan pesawat kecilnya. Arnold memperkirakan kecepatan objek berbentuk bulan sabit tersebut mencapai beberapa ribu mil per jam. Dalam laporan surat kabar, benda-benda tersebut secara keliru disebutkan berbentuk piring. Inilah asal muasal istilah piring terbang yang lekat dengan UFO.
Pada tahun yang sama, peternak bernama W.W "Mac" Brazel menemukan reruntuhan misterius sepanjang kira-kira 180 meter di dekat lapangan terbang Angkatan Darat di Roswell, New Mexico. Surat kabar lokal melaporkan itu sebagai sisa-sisa dari piring terbang.
Desas-desus konspirasi makin membara pada 1950-an ketika beredar informasi adanya ‘tubuh alien’ yang jatuh dari langit yang langsung diamankan oleh militer AS. Hal tersebut tampak seperti ada sesuatu yang ditutup-tutupi pemerintah. Lima puluh tahun berselang, militer AS mengumumkan bahwa kejadian di Roswell merupakan bagian dari Proyek Mogul, proyek spionase atom rahasia. Selain itu, 'tubuh alien' yang dikaitkan dengan kejadian di Roswell disebut merupakan boneka uji yang balon udara yang sengaja dijatuhkan.
Mengutip Britannica, penampakan terkait objek udara tak dikenal semakin meningkat, dan pada 1948 Angkatan Udara AS akhirnya mulai menyelidiki laporan ini dalam Project Sign. Pendapat awal dari mereka yang terlibat dalam proyek tersebut adalah UFO kemungkinan besar adalah pesawat Soviet yang canggih. Beberapa peneliti lain menyebut bahwa itu mungkin adalah pesawat ruang angkasa dari dunia lain yang disebut extraterrestrial hypothesis (ETH).
Dalam setahun, Project Sign digantikan oleh Project Grudge. Pada 1952, Project Grudge digantikan oleh Project Blue Book yang berkantor pusat di Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio. Mulai dari 1952 hingga 1969, Project Blue Book menyusun laporan lebih dari 12.000 penampakan atau peristiwa objek terbang misterius.
Semakin memuncaknya obsesi terhadap fenomena tersebut membuat pemerintah Amerika Serikat atas dorongan Central Intelligence Agency (CIA), membentuk panel ilmuwan untuk menyelidiki lebih lanjut fenomena tersebut. Dipimpin oleh fisikawan H.P Robertson, panel ilmuwan menyimpulkan jika 90 persen penampakan dapat mudah dikaitkan dengan fenomena astronomi dan meteorologi benda-benda duniawi seperti pesawat terbang. Selain itu, tidak ditemukan adanya ancaman keamanan yang jelas, dan tidak ada bukti yang mendukung adanya ETH.
Sumber: tempo