GELORA.CO - Viral aksi live Mandi Lumpur sempat menggegerkan jagat dunia maya. Utamanya para netizen yang aktif di sosial media Tiktok.
Salah satunya adalah live yang dilakukan oleh akun Tiktok TM Mud Bath milik Sultan Akhyar, seorang pemuda Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.
Akunnya ramai dihujat netizen yang geram akibat melihat aksi Mandi Lumpur tersebut dilakukan oleh para lansia, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu hingga nenek-nenek.
Dalam setiap konten yang ia bagikan pun dibuat seolah-olah para lansia tersebut adalah sanak saudaranya sendiri. Padahal kenyataannya tidak.
Pengakuan tersebut Sultan Akhyar berikan saat menjadi salah satu bintang tamu di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, beberapa hari lalu.
Ia mengaku para pelaku Mandi Lumpur yang ikut serta dalam akunnya merupakan para tetangga sekampungnya dan sengaja membuat narasi bohong hanya untuk menarik atensi publik.
"Saya udah kerjain mandi (lumpur) sendiri itu dua bulan. Setelah itu kan saya ajak, saya ini apa namanya kalau ada yang mau ya ikut gitu coba-coba gitu," ungkap Sultan Akhyar, Rabu (18/1/2023).
Pemuda asal NTB tersebut mengatakan bahwa pendapatannya saat live Mandi Lumpur cukup menggiurkan sehingga para tetangga yang kebanyakan lansia berbondong-bondong mohon ikut serta.
Salah satunya adalah Nenek Raimin. Beliau mengaku sudah lima kali melakukan live Mandi Lumpur di salah satu akun Tiktok milik Sultan Akhyar.
Beliau melakukan hal itu untuk mencari uang dan ketagihan dengan hasil yang cukup besar hanya dengan waktu live yang dianggap singkat.
"Cair, dua juta," ungkap Nenek Raimin dengan bahagia ketika ditanya berapa penghasilan sekali 'ngemis online' Mandi Lumpur.
Nenek Raimin mengaku sudah tidak memiliki suami, sehingga ia harus mencari uang sendiri untuk sekadar berbelanja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia juga mengatakan selama ini tidak dilarang oleh anaknya karena penghasilan yang ia dapat bukanlah uang yang sedikit.
"Ndak larang, uang yang banyak ni," kata Nenek Raimin lagi.
Karena aksi tersebut, Sultan Akhyar bahkan disebut Superhero di kampungnya karena dianggap membantu para tetangga mencari uang, termasuk untuk melunasi hutang-hutang mereka.
Aksi tersebut juga akhirnya didukung oleh perangkat desa setempat, meski sempat didatangi oleh Kapolres setempat saat itu.
"Enggak ada masalah, nyupport. Dukung soalnya udah membantu ini kayak keuangan yang susah dikejar hutang. Malah saya disebut superhero di sana," ungkapnya.
Sumber: suara