Survei Pesanan Soal Pilpres Benar-benar Meresahkan, Pemerintah Didesak Brantas Lembaga Survei Abal-abal!

Survei Pesanan Soal Pilpres Benar-benar Meresahkan, Pemerintah Didesak Brantas Lembaga Survei Abal-abal!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat Politik, Fernando Emas mengakui saat ini banyak lembaga melakukan survei pesanan untuk menguntungkan calon presiden tertentu jelang Pilpres 2024. Survei pesanan ini menurut Fernando Emas mesti segera diberantas karena menyesatkan masyarakat 

Fernando mengusulkan agar ada upaya dari pemerintah untuk membendung lembaga survei bodong yang bekerja hanya untuk kepentingan satu pihak. Sebaiknya, kata dia, pemerintah membuat aturan agar Lembaga Survei diawasi oleh lembaga penelitian seperti BRIN.

"Sehingga setiap tahapan sejak dari menentukan topik sampai pada pengolahan data lapangan diawasi oleh lembaga yang kredibel seperti BRIN," kata Fernando Emas kepada Populis.id Jumat (20/1/2023).

Ia mengingatkan bahwa pemimpin Indonesia kedepan harus yang benar-benar mampu memimpin dan memiliki pengalaman dalam menghadapi tantangan dalam negeri dan tantangan luar negeri. Bukan hanya sekedar unggul berdasarkan hasil lembaga survei. 

"Kembali lagi harus diingat, bahwa hasil Pilpres dan Pilkada sangat mungkin berbeda dengan hasil survei karena dipengaruhi tim dan kesiapan calon dalam membuat strategi memenangkan kontestasi,"tuturnya.

Lebih lanjut, Fernando Emas mengatakan saat ini saja berbagai hasil survei abal-abal hanya menguntungkan pihak tertentu sudah berseliweran di mana-mana, sayangnya hal ini banyak yang tak disadari masyarakat.

Fernando mengatakan, untuk  mendeteksi apakah lembaga survei tersebut pesanan atau bukan, cukup mudah. Misalnya tokoh yang diunggulkan ternyata di survei-survei lain anjlok.

"Sangat mungkin itu (lembaga survei pesanan.red) terjadi karena kalau kita lihat ada lembaga survei mengunggulkan nama yang pada beberapa lembaga survei hasilnya sangat tidak memuaskan," tuturnya. 

"Tidak lain tujuannya adalah untuk membangun opini tentang calon yang menggunakan lembaga survei tersebut," tambahnya memungkasi.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita