GELORA.CO - PT Gunbuster Nickel Industry atau PT GNI menjadi sorotan setelah pabrik smelternya terbakar dan menewaskan seleb TikTok Nirwana Selle pada Kamis (22/12/2022) lalu.
Selain Nirwana Selle, terdapat satu pekerja lain yang juga tewas dalam peristiwa tersebut.
Sementara peristiwa terbaru, terjadi bentrokan antarpekerja PT GNI antara pekerja lokal dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), China.
Dikutip dari TribunnewsSultra.com, bentrokan di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023) malam.
Bentrokan itu mengakibatkan sejumlah pekerja mengalami luka-luka dan dua pekerja meninggal dunia.
Lantas, siapakah sosok pemilik PT GNI?
Masih dikutip dari sumber yang sama, pemilik PT GNI adalah Tony Zhou Yuan.
Tony Zhou Yuan merupakan seorang pengusaha asal China.
Sementara itu mengutip laman resmi perusahaan, Tony Zhou Yuan juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT GNI.
Sebagai informasi, PT GNI merupakan perusahaan industri smelter nikel yang beroperasi di Desa Bunta, Kecamatan Pentasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Perusahaan pengolah nikel berdiri sejak tahun 2019.
PT GNI menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi.
Diketahui, RKEF yang diadopsi PT GNI merupakan teknologi ramah lingkungan.
Industri smelter nikel ini menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.
Pabrik pengolahan smelter PT GNI telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Desember 2021.
PT GNI juga termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Oleh karena itu, PT GNI juga berencana mengembangkan dan mewujudkan program hilirisasi pemerintah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di bidang pendidikan, lingkungan, pariwisata, dan lain-lain.
Masih diketahui dari laman resmi PT GNI, perusahaan telah melakukan ekspor perdana produk hasil olahan nikel pada 20 Januari 2022.
Pengiriman tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Jety milik PT GNI yang terletak di Morowali Utara.
Adapun produk yang diekspor adalah produk turunan nikel dalam bentuk Nickel Pig Iron (NPI) atau feronikel.
Tony Zhou Yuan menjelaskan, 13.650 ton feronikel tersebut merupakan hasil olahan dari tiga tungku smelter yang telah beroperasi.
Adapun nilai total atau nominal ekspornya mencapai sekitar 23 juta dolar AS.
Sumber: tribunnews.