GELORA.CO -Pegiat media sosial Permadi Arya atau sering disebut Abu Janda menyebut bahwa Prabowo Subianto merupakan Presiden ke 8 di Pemilu 2024 mendatang.
Pasalnya, Abu Janda meyakini Prabowo Presiden ke 8 lantaran sering disebut-sebut oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi belakangan ini.
Bahkan, Abu Janda juga meminta kepada pendukung Anies Baswedan untuk diam. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu ia sebut tidak memiliki prestasi.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa salah satu capres Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang potensial.
Namun, ia juga menyebutkan bahwa Presiden ke 8 adalah Prabowo Subianto.
"jadi tolong ya.. buzzer2 pendukung @aniesbaswedan gak usah ngetag mention2 saya kalo ada prestasi anies atau ada banjir di semarang.. dan buat temen2 pendukung @ganjar_pranowo maaf ya gaes menurut saya pak ganjar adalah salah satu capres potensial, tapi Presiden RI ke-8 itu adalah bapak @prabowo Subianto," tulis di akun instagram @@permadiaktivis2, dikutip Moots.suara.com, Selasa (24/1/2023).
Survei Capres LSI
Mengutip dari Antara, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 7 sampai dengan 11 Januari 2023 menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan 19, 10, dan 3 nama capres.
Direktur LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei, sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu, menyampaikan dalam simulasi pilpres dengan 19 nama kandidat itu Ganjar unggul dengan perolehan dukungan sebesar 27,2 persen.
"Dalam simulasi 19 nama, seperti biasa, masih yang unggul adalah Ganjar Pranowo 27,2 persen," kata Djayadi saat memaparkan survei "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini".
Posisi berikutnya ditempati oleh sejumlah nama, di antaranya mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan dukungan suara sebesar 16,8 persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meraih 16 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 7,2 persen.
Lalu, ada pula Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan dukungan suara sebesar 2,4 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendapat 2,1 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih 1,8 persen, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperoleh 1,3 persen.
"Sementara itu, 18,1 persen belum memilih," lanjut Djayadi.
Selanjutnya, dalam simulasi pilpres dengan 10 nama, Ganjar unggul dengan perolehan dukungan suara sebesar 29,2 persen.
Dalam simulasi itu, Prabowo menempati posisi kedua dengan dukungan suara sebesar 19,4 persen, Anies mendapat 16,5 persen, Ridwan Kamil meraih 8,7 persen, Sandiaga memperoleh 3,4 persen, AHY mendapat 1,9, persen, dan Erick Thohir meraih 1,6 persen.
Kemudian, dalam simulasi tiga nama, Ganjar kembali unggul dengan perolehan dukungan suara sebesar 36,3 persen, Anies mendapat 24,2 persen, dan Prabowo memperoleh 23,2 persen.
"Sebanyak 16,3 responden lainnya menyatakan tidak tahu. Jadi, Prabowo dan Anies pada Januari 2023 berada pada posisi saling kejar," tambah Djayadi.
Tingginya elektabilitas Ganjar itu, menurut dia, salah satunya disebabkan oleh tingkat kepercayaan publik yang meningkat terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo. Dalam survei itu, tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi mencapai 76,2 persen.
Basis dukungan terhadap Ganjar juga memiliki pola yang mirip dengan basis dukungan PDI Perjuangan, yaitu didorong oleh basis pemilih Jokowi pada Pilpres 2019.
"Hal yang sama (basis dukungan Ganjar) juga berlaku terhadap kelompok masyarakat yang semakin puas atas kinerja Jokowi," katanya.
Survei LSI tersebut menargetkan populasi warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Mereka dipilih sebagai responden dengan metode pemilihan sampel random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak.
"Dengan metode itu, sebanyak 1.221 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening," ujar Djayadi.
Toleransi atau batas kesalahan survei itu adalah sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: suara