GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali berkelakar soal bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan.
Kali ini Fahri menguliti Anies melalui rekam jejaknya yang suka mendompleng para penguasa. Anies disebut Fahri pernah mendekat pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi, Prabowo hingga kini Surya Paloh.
"Zaman pak SBY ikut konvensi. Zaman pak Jokowi, ikut pak Jokowi. Zaman pak Prabowo, ikut pak Prabowo. Zaman Surya Paloh, ikut Surya Paloh," ucap Fahri Hamzah dalam sebuah potongan video yang diunggah akun Twitter @riesaenwan213 dikutip pada Kamis (5/1/2023).
Diketahui bahwa Anies Baswedan pernah menjadi peserta konvensi Partai Demokrat pada tahun 2013. Namun kala itu Partai Demokrat memilih Dahlan Iskan, bukan dirinya.
Usai gagal dengan konvensi capres Partai Demokrat, Anies banting setir dengan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Anies begabung menjadi tim pemenangan dan didapuk sebagai juru bicara hingga masuk kabinet jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Di-reshuffle oleh Jokowi, Anies kemudian mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan dukungan penuh dari Partai Gerindra di bawah pimpinan Partai Gerindra.
Kini usai rampung di Jakarta, Anies tak lagi bersama dengan Gerindra dan dideklarasikan sebagai bacapres oleh Partai NasDem besutan Surya Paloh.
Dengan rekam jejak tersebut, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa Anies menjadi sosok yang tak berani mengungkapkan pemikiran ekstrem. Hal ini disebabkan karena Anies menjaga elektabilitasnya dan tampil sebagai pahlawan baru.
"Orang seperti Anies nggak berani ngomong ekstrem, enggak berani mengungkapkan idenya yang ekstrim atau yang radikal atau dia mau ngapain itu enggak berani," kata Fahri Hamzah.
"Karena kalau kita mengumpulkan massa kecewa dan massa marah di belakang kita dan seolah-olah kita adalah pahlawan baru, kita memberikan ruang bagi irasionalitas dalam pemilu dan itu selalu jelek hasilnya," tuturnya.
Sumber: suara