GELORA.CO -Kembalinya Muhammad Romahurmuziy ke PPP yang menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebab, Romy yang merupakan narapidana kasus jual-beli jabatan di Kemenag dianggap telah mencoreng nama baik partai kakbah tersebut.
Analis politik Hendri Satrio berpendapat, Romahurmuziy merupakan orang yang dianggap paling berperan membesarkan PPP. Sehingga wajar jika PPP menarik kembali partai yang berlambang Kakbah.
"Ya mungkin itu pertimbangan partai. Karena, Romy kan sedikit banyak juga berperan membesarkan PPP,” kata Hensat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/1).
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini menganalisa, tokoh muda NU itu adalah sosok yang sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo. Bagi Hensat, tidak menutup kemungkinan permintaan Romy kembali ke PPP datang dari Presiden Joko Widodo.
“Sudah jadi rahasia umum kedekatan Romy dengan Pak Jokowi, kemudian kedekatan Mardiono dengan Pak Jokowi. Nah, apakah ini ada permintaan khusus dari Pak Jokowi ke PPP? Ya mungkin saja begitu,” katanya.
"Karena kedekatan-kedekatan tadi. Menurut gw si gitu ya,” tutupnya.
Sumber: RMOL