GELORA.CO - Meski terkesan sudah surut, isu perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu disinyalir masih berusaha dijalankan oleh elite pemegang kekuasaan.
Tokoh nasional Rizal Ramli bahkan curiga, aktor-aktor tersebut masih bernafsu untuk melakukan makar.
Padahal, kata Rizal Ramli, pemegang tongkat komando partai pengusung utama pemerintah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah secara gamblang menolak perpanjangan jabatan presiden di depan Presiden Joko Widodo saat HUT ke-50 PDIP beberapa waktu lalu.
‘’Di-roasting Mbak Megawati supaya stop makar konstitusi, stop perpanjangan masa jabatan, tapi gerombolan makar terus bergerilya," kata Rizal Ramli dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
Terbaru, upaya tersebut disinyalir diselipkan dalam agenda desakan revisi UU Desa untuk memperpanjang masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi sembilan tahun. Belum lagi para pendengung bayaran atau buzzer yang masih menghiasi media sosial.
"Pakai big data-lah, pakai pollingRP berbayar, pakai kades-kadeslah. Partitur makar sudah siap, penyanyi polling, bandar sudah siap,’’ demikian Rizal Ramli.
Sumber: rmol