Remaja Bangladesh Ini Main Petak Umpet di Kontainer, Saat Keluar Tiba-Tiba Sudah di Malaysia

Remaja Bangladesh Ini Main Petak Umpet di Kontainer, Saat Keluar Tiba-Tiba Sudah di Malaysia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Melansir akun Twitter Gurbaksh Singh Chahal @gchahal, Jumat, 27 Januari 2023. Pada Selasa, 17 Januari 2023 lalu, petugas Port Klang Malaysia kaget bukan kepalang. Pasalnya, saat membuka kontainer, sesosok remaja kurus tampak ada di dalam kontainer yang dikirim dari Bangladesh itu.

Rupanya, remaja laki-laki berusia 15 tahun bernama Fahim itu, sedang main petak umpet dengan teman-temannya pada 11 Januari 2023 lalu di Chittagong, Bangladesh.

Malam itu, Fahim sedang bersembunyi di dalam peti kemas. Saat sedang bersembunyi dalam kontainer berwarna merah bata itu, Fahim ketiduran. Tiba-tiba seorang petugas mengunci kontainer itu. Petugas sama sekali tak mengetahui kalau di dalamnya ada bocah Fahim sedang ngumpet.

Kontainer tersebut kemudian dinaikkan ke atas kapal logistik. Bersama dengan kontainer lainnya. Hendak dikirim ke Malaysia.

Enam hari, kapal itu berlayar. Pada Selasa, 17 Januari 2023 malam, kapal itu berlabuh di Port Klang, Malaysia. Kontainer pun diturunkan satu demi satu.

Saat membuka petikemas, staf Port Klang Malaysia kaget. Dia melihat seorang anak laki-laki kurus yang kebingungan, keluar dari dalam. Anak laki-laki itu tidak mengerti bahasa melayu.

Kemudian pihak berwenang yang mencurigai bocah itu korban dari organisasi kejahatan perdagangan manusia, segera memanggil polisi. Ternyata, itu bukan kasus perdagangan manusia atau kejahatan apapun, hanya hari yang sial bagi bocah itu.

Setelah dipanggilkan seorang penerjemah Bangladesh, Fahim bercerita. Malam itu dia bermain petak umpet dengan teman-temannya. Dia memilih kontainer menjadi tempat persembunyiannya. Fahim tanpa sengaja mengunci dirinya dalam kontainer. Setelah itu dia tertidur.

Kontainer itu kemudian dibawa ke kapal niaga, untuk berlayar ke Malaysia. Kapal memulai perjalanannya pada 11 Januari dari pelabuhan Chittagong dan mencapai Port Klang di Malaysia pada 17 Januari.

Saat Fahim terbangun, dia menyadari dirinya terkunci. Ia terus berteriak minta tolong, tetapi tidak terdengar oleh siapa pun.

Di dalam, dia kelaparan. Tak ada makanan. Juga tak ada air minum.
Fahim kemudian dijemput ambulans dan dibawa ke rumah sakit Malaysia.

Saat ini, Fahim sementara diurus untuk pemulangannya kembali ke Bangladesh begitu dia sembuh. (*)

Sumber: herald
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita