GELORA.CO - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang menamakan diri Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).
Aksi tersebut dalam rangka penolakan terhadap rencana penerapan jalan berbayar secara elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).
Menurut mereka, penerapan jalan berbayar atau ERP akan memberatkan bagi aktivitas mereka sehari-hari sebagai pengemudi ojol.
"Bayangkan kalau pendapatan kita satu kali narik itu Rp 9.000, terus dibuat bayar ERP Rp 5.000 per sekali lewat jalan berbayar" ujar seorang orator pria berambut panjang dan berkaus merah.
Orator tersebut lantas meminta dengan lantang agar sistem ERP dibatalkan dan tidak diberlakukan.
"Wacana ini sudah ada di tahun 2006? Semu orang tahu. Sementara ini, gubernurnya (Anies Baswedan) sudah pensiun. Baru diganti Pj Gubernur (Heru Budi Hartono). Lalu siapa yang tanda tangan?" teriak orator tersebut.
Lantas, orator meminta para anggota dewan yang kebetulan sedang rapat, untuk tidak memberlakukan ERP.
"Wahai legislator Jakarta yang terhormat, jangan pernah terbesit di pikiranmu untuk berlakukan ERP jika masih berharap suara kami di (pemilihan umum) 2024," tegasnya.
Mereka tahu bahwa tujuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan ERP adalah untuk mengurangi kemacetan.
Namun menurutnya, ada cara lain untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta.
Di antaranya:
1. Moratorium pembelian kendaraan dinas untuk semua kantor pemerintahan;
2. Membatasi jumlah kepemilikan kendaraan bermotor untuk warga;
3. Mewajibkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan transportasi umum;
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) menggelar aksi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).
4. Melakukan tata ulang arus lalu lintas.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, massa berkumpul di depan gedung DPRD DKI Jakarta sejak pukul 10.00 WIB.
Namun sekira pukul 11.30 WIB, massa aksi baru memulai aksinya dengan berteriak untuk menuntut pembatalan ERP.
Mereka juga membawa sejumlah spanduk dengan beragam tulisan, di antaranya:
'Rakyat lewat jalan harus bayar, nanti terapkan di IKN. Jangan di Jakarta mas brooo, batu TOP.'
'HAPUS JALUR SEPEDA karena ikut berkontribusi pada kemacetan. Copot KADISHUB Jakarta.'
Hingga berita ini dilaporkan, Predator masih berorasi di depan gedung DPRD DKI Jakarta. (m36)
Sumber: Wartakota