GELORA.CO - Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang masa jabatan Kepala Desa (Kades) yang tadinya 6 tahun menjadi 9 tahun.
Menurut mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini, langkah Presiden Jokowi adalah bentuk dari kemaksiatan politiknya yang menjadi-jadi.
“Nah itu yang membuat kita merasa kok enggak ada refleksi-nya ya. Secara dunia ini sedang tumbuh di dalam etika, sementara Presiden Jokowi kemaksiatan politiknya makin menjadi-jadi tuh,” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Rocky Gerung official, Selasa (24/01/23).
“Ini sebetulnya adalah ego yang dilobi, yang digosok-gosok adalah ambisi itu. Jadi kepala desa dibuat berambisi padahal Demokrasi adalah justru mempercepat sirkulasi elit,” tambahnya.
Menurut Rocky dengan memperpanjang masa jabatan maka akan mematikan kesempatan banyak orang untuk membuktikan kemampuan mereka dalam memimpin.
“Jadi kalau di desa itu Kepala Desa bilang oke ini 6 tahun terlalu lama lah, 4 tahun deh kita supaya teman kami, tetangga kami itu mampu juga untuk untuk mempraktekkan kemampuan memimpin yang kami tinggalkan,” jelas dia.
“Ini malah diperpanjang, jadi ide yang sama ada di Pak Jokowi itu itu namanya otak yang licik, yang nggak diajarkan oleh pendiri negeri kita,” tambahnya.
“Karena dia (Jokowi) tahu ya bagaimanapun kepala desa ini kan langsung di grass road (akar rumput) gitu dan kemudian kita tahu juga muncul satu tentu saja ucapan-ucapan terima kasih kepada Jokowi ketika aspirasi mereka langsung diterima dan disetujui oleh Pak Jokowi,” jelasnya.
Sumber: wartaekonomi