GELORA.CO - Kritikus Faizal Assegaf buka suara terkait penjegalan bakal calon presiden atau capres dari Partai NasDem, Anies Baswedan untuk maju ke Pilpres 2024.
Dia mengatakan kemunculan Anies sebagai capres adalah dorongan partisipasi elemen pro perubahan. Namun, saluran aspirasi rakyat itu terkendala Presedential Trashold (PT) atau ambang batas capres 20 persen.
Hal itu disampaikan Faizal Assegaf dalam akun Twitter pribadinya, pada Kamis 19 Januari 2023.
“Peran partai sebagai saluran aspirasi rakyat tapi terkendala aturan PT 20 persen, harus berkoalisi dan asbab itu memicu dinamika. Di luar urusan parpol, menariknya dukungan rakyat pada Anies semakin masif dan tak terbendung. Tentu fatal bila Anies dijegal dengan menzalimi realitas tersebut,” ujar Faizal Assegaf.
Menurutnya, dukungan yang terus mengalir pada Anies adalah modal politik yang sangat berpengaruh besar bagi keputusan Parpol.
“Terlebih bila rakyat berkumpul dalam skala besar untuk menegaskan solidaritas yang lebih solid. Tapi tampaknya hal itu belum maksimal dilakukan, karena rakyat terjebak manuver partai,” ujarnya.
Di sisi lain, mengonsolidasikan dukungan rakyat pada Anies di bawah bayang dinamika parpol sangat berbahaya. Konflik tersebut menurutnya mengikis solidaritas rakyat.
“Harus keluar dari kondisi itu, bergerak lebih agresif menggalang solidaritas dan menunjukan kekuatan yang berlipat ganda,” pungkasnya.
Diketahui, indikator merilis survei tiga nama, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Ganjar berada dipucuk dengan raihan 33,9 persen, disusul Anies yang bertengger di posisi kedua dengan 32,2 persen.
Sementara Prabowo di posisi paling buntut dengan raihan angka 23,9 persen. Belum menjawab 10,0 persen.
Dibanding sebelumnya, survei ini menunjukkan Anies meroket, sementara Ganjar dan Prabowo menurun.
Sumber: wartaekonomi.