GELORA.CO - Pengamat politik Hendri Satrio melihat seolah-olah Megawati Soekarnoputri dikepung dari berbagai sisi agar mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDI Perjuangan.Hal itu disampaikan Hendri yang juga pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi dalam diskusi bertema "Kemana Mega Berlabuh" di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.
"Tiba-tiba muncul sosok Ganjar Pranowo, seperti muncul dari kekuatan luar partai politik, munculnya slogan-slogan mengancam PDI Perjuangan "ora Ganjar ora" atau seperti yang saya katakan tadi dikepung Megawati Soekarnoputri seolah-olah harus Ganjar Pranowo," kata dia.
Menurut Hendri ada yang percaya bahwa penentuan capres dengan elektabilitas tinggi seperti Ganjar Pranowo saat ini akan memberikan efek ekor jas terhadap suara yang diraup partai. Namun, kata dia, hal tersebut ternyata tidak terjadi jika melihat hasil Pemilu 2014 dan 2019.
"Apakah betul Ganjar Pranowo akan menyumbangkan cocktail effect yang besar kepada PDIP. Jokowi saja dengan Jokowi efeknya 2014 hanya menyumbangkan 4,6 persen untuk PDIP Perjuangan," kata dia
Bahkan, lanjut Hendri, pada Pemilu 2019 kepuasan publik 60 sampai 70 persen terhadap Presiden Jokowi dan saat itu hanya menyumbang 0,38 persen untuk PDI Perjuangan.
Hendri meyakini Megawati dalam menentukan capres bukan hanya berdasarkan elektabilitas semata, melainkan lebih berdasarkan penilaian ideologi yang dimiliki para kandidat.
"Berdasarkan catatan-catatan demi catatan, biasanya Megawati menentukan berdasarkan ideologi, bagaimana sih calon memiliki ideologi yang mirip dengan perjuangannya PDI Perjuangan," kata Hendri Satrio.
Sumber: tempo