Pasca Kericuhan di Kantor Arema, Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC

Pasca Kericuhan di Kantor Arema, Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pasca tragedi Kanjuruhan, situasi tim sepak bola asal Malang, Arema FC, belum membaik. Terakhir di hari Minggu (29/1/2023) kantor Arema digeruduk massa suporter dan berakhir ricuh. Kantor Arema rusak serta terdapar korban luka sebanyak tiga orang.

Pasca kejadian, pihak manajemen Arema melalui Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Tatang Dwi Arifianto, mempertimbangkan untuk membubarkan Arema. Pertimbangan ini didasarkan pada kondisi yang semakin tidak kondusif.

"Tetapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelas Tatang.  

Situasi yang tidak kondusif ini tentunya berawal dari tragedi Kanjuruan. Banyak pihak yang menuntut agar kasus tersebut dapat diusut secara tuntas. Pihak Arema sendiri mengaku telah melakukan berbagai hal untuk mempertahankan klub kesayangan ‘Arek Malang’ ini.


Pihaknya telah berupaya dengan membuka crisis centre sebagai wahana untuk membantu penanganan korban, sekaligus untuk menghadapi proses gugatan hukum baik pidana maupun perdata.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan. Kami akan terus berusaha agar situasi ini kembali normal,” lanjut Tatang. 


Namun, jika upaya ini dianggap belum memenuhi harapan banyak pihak dan membuat situasi tidak kondusif, maka pihak manajemen akan mempertimbangkan untuk membubarkan Arema.


Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita