GELORA.CO - Perselingkuhan menggemparkan warga di Desa Datar, Kecamatan Cidahu, Kuningan, Jawa Barat, pasalnya seorang Ketua RT diketahui telah 'main serong' dengan istri dari kepala desa (kades) setempat.
Kejadian tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut tampak seorang pria diamankan petugas kepolisian, melewati kerumunan massa.
Massa pun berteriak, dan mulai menghujani pria tersebut dengan bogem mentah, sesekali tendangan.
Terbaru kini pria tersebut telah diusir warga, sedangkan istri kades juga telah diusir.
Warga menyebut wanita yang terlibat perselingkuhan tersebut merupakan istri dari tokoh masyarakat.
Ketua RT dan istri Kades tersebut awalnya merupakan warga Desa Datar.
Namun kini keduanya disebut-sebut sudah tak tercatat lagi sebagai warga desa setempat.
Melansir TribunJabar.id, warga desa mengusir keduanya.
"Mereka tidak lagi tinggal di desa ini. Mereka sudah bukan warga desa kami lagi," kata seorang warga, Suryana (55), Rabu (4/1/2023).
Suryana mengatakan, informasinya, istri kepala desa kini berada di Jakarta.
Sedangkan ketua RT ditahan di Polsek Cidahu.
Warga Marah
Dalam video yang beredar awalnya menyebut merupakan aksi penggerebekan.
Tampak petugas kepolisian nampak kewalahan mengamankan pria yang disebut-sebut Ketua RT tersebut.
Salah seorang warga, Wawan, membenarkan, video tersebut diambil di Desa Datar.
"Soal video itu benar terjadi di tetangga desa. Warga ngomongnya terjadi di Desa Datar," kata Wawan, Rabu (4/1/2023).
Wawan mengatakan ketua RT dikeroyok lantaran warga marah pria itu berselingkuh dengan istri tokoh masyarakat setempat.
"Informasi beredar, video itu dugaannya akibat selingkuh ketahuan. Nah, perselingkuhan itu terjadi pada istri kades dan seorang pria yang masih warga setempat," katanya.
Camat Cidahu Beri Tanggapan
Camat Cidahu, Agus Suryo membenarkan soal perselingkuhan warganya itu.
"Itu benar dan itu kejadiannya kemarin (Selasa, 3/1/2023) siang," kata Agus.
Agus menjelaskan, peristiwa yang sebenarnya bukanlah penggerebekan seperti dalam video yang tersebar.
Melainkan pengusiran terhadap pasangan itu dari rumah yang biasa mereka tempati.
"Saat tindakan itu, kami berkoordinasi dengan jajaran muspika juga," ujar Agus.
Sumber: tribunnews