GELORA.CO - Pengacara kondang, Farhat Abbas, kembali menyampaikan pernyataan kontroversial terkait kematian Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Hal itu disampaikan oleh Farhat Abbas melalui Instagram Story miliknya baru-baru ini yang kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @lambe_turah.
Dalam Instagram Story tersebut, awalnya Farhat memberikan sindiran kepada Bharada E soal kejujuran dan status justice collaborator (JC) yang dimilikinya.
Seperti yang diketahui, banyak pihak yang merasa kecewa dengan tuntutan jaksa karena menyarankan hukuman 12 tahun penjara untuk Bharada E. Padahal ia dinilai sudah jujur sehingga banyak yang berharap status JC bisa meringankan tuntutannya.
Namun, Farhat tampaknya tidak setuju dengan hal itu karena menurutnya kejujuran bukan alasan untuk lepas dari hukuman. Ia bahkan mengatakan kalau kematian Brigadir J tidak akan ada jika tidak ada otak brutal Bharada E.
“Kejujuran Bukan alasan Lepas Dari hukuman membunuh Polri, kalo gak Ada pelor dan otak brutal jahat bharada E, tak Ada kematian Jos!,” imbuhnya dikutip Populis.id dari postingan akun @lambe_turah pada Senin (30/1/2023).
Selain itu, Farhat juga merasa keluarga Brigadir J harus memaafkan Ferdy Sambo karena ia menilai kematiannya diakibatkan oleh ulahnya sendiri yang selingkuh dengan Putri Candrawathi.
Ia juga meminta pihak keluarga Brigadir J untuk menganggap kematiannya sebagai hukuman dan penebus dosa.
Farhat mengatakan, “Keluarga jos harus memaafkan Irjen Sambo yang di khianati anaknya yg merupakan ajudan Sambo!”
“Karena anaknya mati karena Selingkuh! Anggap kematian tersebut sebagai hukuman dan penebus Kesalahan dan dosa. Salam Pandai,” sambungnya.
Postingan @lambe_turah itu pun langsung menimbulkan berbagai macam komentar dari netizen yang saling memberikan sindiran dan hujatan kepada Farhat.
Sumber: populis