GELORA.CO - Hidayah bisa datang dengan berbagai cara kepada setiap insan. Salah satunya hadir melalui orang lain, seperti yang dialami seorang bule cantik berikut ini.
Eileen, wanita cantik berdarah Indonesia-Jerman ini sering bepergian keliling benua. Ia juga pernah tinggal di Indonesia pada 2018.
Siapa sangka, perjalanan Eileen di Indonesia menuntunnya menjadi seorang mualaf. ” Aku pindah ke Indonesia Agustus 2018, terus Oktober 2018 aku menjadi mualaf,” kata Eileen dalam video yang diunggah kanal YouTube Adrian Blaster.
“Bukan karena aku nikah ya, alasannya bukan karena itu. Alasannya karena aku pengen sendiri jadi orang Islam,” imbuh dia.
Bukan tanpa alasan bagi Eileen untuk berpindah agama. Batin Eileen seketika ingin berada dekat dengan Tuhan. Kendati demikian, agama yang dianutnya kala itu disebutnya tak kunjung membuatnya tentram.
“Jadi pada waktu tahun 2018, aku tiba-tiba rindu sama Tuhan karena waktu itu aku sudah menjauh. Tapi aku enggak tahu harus di agama mana, karena dulu di agamaku kurang menemukan diri begitu,” ujarnya.
Di Berlin, Jerman, Eileen melihat banyak wanita yang mengenakan hijab. Namun kala itu, Eileen mengaku belum sepenuhnya mengenal Islam.
“Aku di Berlin. Aku tahu orang pakai hijab, aku tahu nabinya siapa, tapi visi misi Islamnya aku belum tahu,” ujarnya.
Siapa sangka, ketidaktahuan Eileen membuatnya semakin bertekad untuk menjadi seorang muslim. Tekadnya bermula saat Eileen melihat seorang kawan yang tengah sholat.
“Pada tahun 2018, ada seorang teman dari Saudi datang dan itu pertama kali aku lihat orang sholat,” ungkapnya.
“Dan ga lama kemudian, rasanya aku pengen jadi orang Islam walaupun aku ga tahu apa-apa tentang Islam begitu,” imbuhnya.
Tak butuh waktu lama dan berpikir panjang, Eileen lantas membulatkan tekad untuk mengubah kepercayaannya menjadi seorang muslim.
Meski tak tahu seluk-beluk mengenai agama Islam, namun Eileen tetap nekat. “Waktu itu kamu langsung mempelajari Islam?” tanya pemilik video.
“Enggak, aku harus jadi mualaf dulu waktu itu,” ungkap Eileen.“Berarti kamu langsung jadi mualaf waktu itu tanpa baca-baca dulu?” tanyanya. “Iya, soalnya seperti ada suara hati gitu yang berbicara. Aku kalau mau ada sesuatu ya aku lakukan,” ceritanya. (ika/dream) **
Sumber: herald