GELORA.CO -Soal calon presiden (capres) yang disinggung Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat berpidato dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa kemarin (10/1), dianggap sebagai dukungan ke Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ketua Umum Sekretariat Nasional Puan Maharani Presiden (Seknas PMP), Firman Tendry, dalam diskusi series Teras Politik Kang Kiflan yang digelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tajuk "Membaca Pesan Megawati", di Kopi Timur, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (11/1).
"Jadi hemat saya, di antara 2 kader yang paling mumpuni, kok seolah-olah adress-nya jelas tentang kepemimpinan perempuan," ujar Tendry.
Ia menjelaskan, sejauh ini PDIP memang telah memiliki dua kader unggulan yang akan dicalonkan sebagai presiden. Mereka adalah Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun dari pidato politik Megawati yang banyak menyinggung soal peranan perempuan, ditambah melihat sejarah kepemimpinan Indonesia yang baru satu kali dipimpin oleh seorang presiden perempuan, yakni Megawati, Tendry dengan percaya diri melihat arah pencapresan PDIP akan tertuju kepada cucu sang proklamator Soekarno, yakni Puan Maharani.
"78 tahun Indonesia merdeka, supaya ada perbandingan presiden perempuan dan laki-laki hebat siapa sih? Karena demokrasi harus diuji. Dan Bu Mega ingin (calon pemimpin) yang mengerti geo politik," tuturnya.
"Dia (Puan Maharani) ketua parlemen Indonesia dan ketua parlemen dunia. Dia sering bertemu parlemen ASEAN, Afrika, Amerika Latin dan lain-lain. Dia paham geo politik. Jadi tinggal menunggu saja secara eksplisit, kalau implisit sudah pede (Puan yang dipilih Megawati)," demikian Tendry menegaskan.
Sumber: RMOL