GELORA.CO - Aktivis GMNI Yusuf Blegur mengungkap mantan petinggi organisasi relawan Pro Jokowi atau Projo ikut terlibat dalam mendirikan organisasi relawan Anies Baswedan.
Mulanya, Yusuf menyebutkan alasan mendukung Anies yaitu karena Anies merupakan antitesis dari situasi politik saat ini.
“Soal kenapa memilih Anies. Saya melihat bahwa Anies cenderung menjadi antitesis ya bukan terhadap figur tetapi terhadap situasi politik kekinian juga dimana banyak sekali distorsi penyelenggaraan negara,” ujar Yusuf, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa (17/1/2023).
Berangkat dari aspirasi politik dari masyarakat yang ditangkap oleh aktivis 98, aktivis GMNI, dan aktivis pergerakan lainnya, Yusuf dan beberapa rekan GMNI lainnya akhirnya mendirikan organisasi relawan Anies bernama Bronies (Bro Anies).
Ia menjelaskan bahwa Bronies sendiri tidak terpaku pada kelompok agamis saja, melainkan semua kelompok ada di sana seperti kelompok nasionalis, sosialis, dan sebagainya.
Anggota Bronies terdiri dari kelompok kanan, tengah, dan kiri. Bahkan, salah satu pendiri Bronies adalah pendiri Projo.
“Salah satu pendiri Bronies adalah pendiri Projo yaitu mantan Sekjen pertama Projo, namanya Guntur Siregar. Itu salah satunya,” ujar Yusuf.
“Dia lah yang kemudian bersama temen-temen kelompok kiri kanan membangun Bronies hingga sejauh ini,” sambungnya.
Identitas Yusuf Blegur sebagai aktivis yang menganut paham Soekarnois tapi mendukung Anies Baswedan tentu cukup mengejutkan.
Pasalnya, ketika mendengar kata Soekarnois, tentu akan dikaitkan dengan PDI Perjuangan (PDIP). Ketika mendengar kata PDIP, maka akan dikaitkan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara itu, kandidat yang mendapat endorse dari Presiden Jokowi adalah Ganjar Pranowo.
Sumber: newsworthy